Mesjid sebagai Pusat Kebangkitan Ekonomi Umat
USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Setelah negeri ini dilanda pandemi covid-19 yang mewabah secara global, maka seluruh elemen bangsa saat ini sedang gencar melakukan berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi yang terpuruk. Tidak ketinggalan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) provinsi Sulawesi Selatan juga menyusun sejumlah program, salah satu di antaranya adalah pemberdayaan mesjid sebagai pusat kebangkitan ekonomi umat.
Ketua MES Sulsel yang juga adalah gubernur provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan, sudah sejak dahulu mesjid telah menjadi pusat kegiatan umat muslimin, selain sebagai tempat beribadah, juga menjadi pusat peradaban sekaligus pusat pembinaan umat. Maka sudah sangat tepat bila mesjid juga dijadikan sebagai pusat kebangkitan ekonomi umat. Utamanya dalam situasi negeri yang saat ini memang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan akibat hantaman pandemi covid-19 selama lebih dari 2 tahun ini.
Hal itu tertuang dalam acara pertemuan Muslim Leader Preneur, yang berlangsung di meajid terapung, Amirul Mukminin di anjungan Pantai Losari, Rabu (30/3/2022).
Acara yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) itu dihadiri Menteri BUMN yang sekaligus Ketua Umum PP MES, Erick Thohir.
Dalam kesempatan menyampaikan kata sambutannya, Erick Thohir berharap munculnya enterpreneur baru dari pemuda-pemuda-muslim atau remaja-remaja mesjid.
“Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah memperkuat kemandirian ekonomi agar tidak tergantung kepada produk bangsa lain. Sehingga ke depan, kegiatan para aktivis Islam bukan hanya menempa kepemimpinan sosial politik (Leader), tetapi juga harus menaruh perhatian pada penguatan kemampuan ekonomi (Preneur), dan harapan itu ada di tangan para pemuda-pemuda muslim,” tegasnya.
Sementara itu, gubernur provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman selaku ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulsel menyebutkan sejumlah program untuk mendukung rencana menjadikan mesjid sebagai pusat kebangkitan ekonomi, di antaranya dengan melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM di daerah ini.
“Sebagai langkah awal yang telah kami lakukan dalam mendukung program mesjid sebagai pusat kebangkitan ekonomi, selain aktif melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM, kami juga mengerahkan remaja mesjid untuk melakukan penanaman mangrove dan tanaman produktif di sepanjang pesisir dan wilayah-wilayah yang selama ini terbengkalai, ditambah dengan membuka kawasan kuliner halal di Center Point of Indonesia (CPI).” ungkap Andi Sudirman.
Turut hadir dalam acara itu di antaranya, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) sekaligus Bendahara Umum MES, Hery Gunardi. Ketua Pemuda MES, M.Arief Rosyid Hasan, DMI Sulsel, CEO Muslim Preneur, Rabu Hijrah, jajaran pengurus HIPMI Sulsel, serta pengurus MUI Sulawesi Selatan.
Untuk diketahui, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengembangkan dan membumikan ekonomi syariah sebagai sistem ekonomi yang berkeadilan dan berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
MES menjadi wadah yang diakui sebagai acuan dan diikuti sebagai teladan bagi usaha percepatan pengembangan dan penerapan sistem ekonomi dan etika bisnis syariah di Indonesia, mandiri, bukan organisasi pemerintah, serta bukan organisasi politik dan bukan merupakan bagian darinya. MES didirikan pada 1 Muharram 1422 H, bertepatan 26 Maret 2001, dan dideklarasikan pada 27 Maret 2001 di Jakarta.
Hingga kini, MES menjadi wadah yang inklusif menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan dalam rangka membangun dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. (UM)