Sedang fokus untuk menghasilkan produk berbahan baku probiotik yang dapat menjadi solusi tepat dalam menghilangkan ketergantungan terhadap antibiotik
Pameran Ildex (International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition) Indonesia 2019 yang digelar untuk ke-4 kalinya di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten pada 18-20 September 2019 begitu spesial bagi PT Satwa Medika Utama (Sadita). Sebab ini pertama kalinya bagi Sadita berpartisipasi di pameran peternakan tersebut.
Sadita memang masih terbilang baru di industri obat hewan tanah air. Perusahaan ini didirikan pada 2012 di Sulawesi Selatan. Pabrik pertamanya berlokasi di Gunung Sindur, Bogor. Pada November 2018 lalu, Sadita sudah mengantongi sertifikat CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik) dari Kementerian Pertanian. Bermodalkan sertifikat ini, Sadita semakin percaya diri untuk berkompetisi di industri obat hewan tanah air.
Sadita menawarkan berbagai macam produk untuk spesies unggas, ruminansia, dan akuatik. Seperti antibiotik, vitamin, anti koksi, anti parasit, desinfektan, premiks, dan alternatif pengganti AGP (Antibiotic Growth Promoter).
Direktur PT Satwa Medika Utama, Ilsan Arvan Nurgas meyakinkan produk-produk tersebut sudah melewati serangkaian pengujian. “Kami memiliki kerjasama dengan berbagai farm komersial. Sebelum produk tersebut dilempar ke pasar, kami uji lapang di farm tersebut Produk-produk kami dapat dibuktikan kualitasnya secara lapangan, “terang Ilsan.
Fokus Probiotik
Ilsan melanjutkan, saat ini Sadita sedang fokus untuk menghasilkan produk berbahan baku probiotik. Menurutnya probiotik bisa menjadi solusi tepat untuk menghilangkan ketergantungan terhadap antibiotik selama ini.
Sambungnya, probiotik sangat baik untuk mengoptimalkan kesehatan saluran pencernaan. Seperti diketahui 80 % sistem imunitas tubuh ternak terbangun dari sistem pencernaan yang sehat. Apabila saluran pencernaan sehat maka produksi hewan ternak optimal. Sadita sangat concern terhadap kesehatan saluran pencernaan ini.
Banyak produk probiotik yang beredar di pasaran sekarang ini. Semua menunjukkan kehebatannya. Menurut Ilsan, yang membedakan Sadita dengan lainnya adalah pertanggung jawaban secara ilmiah kepada pelanggan. Artinya apa yang ditampilkan di stiker kemasan obat, itu juga yang terkandung di dalamnya, Selain itu semua proses produksi produk-produk Sadita mulai dari penerimaan bahan baku sampai pengiriman ke pelanggan mengikuti aturan CPOHB.
“Berbisnis bukan hanya sekadar untung rugi. Ujung-ujungnya berlabuh ke surga atau neraka. Keberkahan juga harus dicari. Inilah prinsip yang kami jalankan,” tutur Ilsan.
Ternyata Sadita tidak hanya membidik pasar lokal. Ilsan mengungkapkan, Sadita mulai membidik pasar Ekspor. Jika tidak ada halangan, akhir tahun ini Sadita akan melakukan ekspor perdana ke India, Pakistan, dan Bangladesh. Bagi perusahaan baru langkah ini memang sangat berani. Tapi Sadita memiliki mimpi besar, harus berani beraksi. Kebetulan ada celah pasar, Sadita tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Ke depan, Sadita akan mengembangkan peternakan yang bebas antibiotik. Hanya meggunakan produk herbal dan probiotik. Antibiotik digunakan saat diperlukan saja. TROBOS/Adv
Kata Pencarianhttps://usahamuslim id/sadita-membidik-pasar-ekspor/