Inspirasi Bisnis

Dengan Modal Taqwa, Mantan Karyawan ini Sukses Menjadi Pengusaha Ekspor-Impor Suku Cadang Kendaraan Dibantu 50 Karyawan

USAHAMUSLIM.ID, JAKARTA – Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Itulah yang dilakukan oleh Iben Rifai, seorang pengusaha muda, mantan karyawan yang memutuskan diri menjadi pengusaha dengan sebuah cita-cita, ingin berbagi kebaikan kepada banyak orang.

“Saya berfikir kalau bekerja menjadi karyawan hanya diri saya saja yang enak. Tapi kalau saya jadi pengusaha, saya bisa berbagi kepada lebih banyak orang, “ucapnya saat diwawancarai oleh pengurus KPMI Jakarta

Menurutnya, salah satu kiat utama bagi seorang muslim dalam menjalani kehidupan ini, adalah mengutamakan urusan akhirat, maka dengan demikian, niscaya urusan dunia akan dimudahkan oleh Allah.

“Agama telah mengajarkan kepada kita, bahwa barang siapa yang mensukseskan urusan akhiratnya, maka Allah akan mensukseskan urusan dunianya. Segala urusan dunianya, akan dilapangkan oleh Allah. Mulai dari kehidupan keluarganya, urusan pendidikannya, sampai urusan maisyahnya, termasuk di dalamnya urusan bisnisnya, waman yattaqillah yaj’allahu makhroja”jelasnya sambil mengutip surat At Talaq ayat 2 , sebuah ayat yang dikenal sebagai ayat seribu dinar.

Dikatakan ayat seribu dinar, karena Ayat tersebut secara tersurat memang terang-terangan menceritakan tentang keterkaitan antara rezeki dan pertolongan Allah melalui ketaqwaan seorang hamba, yang berisi janji Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap cobaan, Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka, kesemuanya itu ditujukan bagi mereka yang bertakwa kepada-Nya.

Adapun yang dimaksud bertaqwa kepada Allah, menurut Iben adalah menjalankan segala yang diperintahkan-Nya serta menjauhi segala yang dilarang-Nya. Dari ketaqwaan itulah, Allah memberikan jalan keluar dari segala urusan dan kesulitan kita, diberikan kelapangan berupa nikmat dunia, dan yang paling penting adalah nikmat akhiratnya.

Khusus dalam kondisi seperti saat ini, ketika seantero dunia dilanda pandemi, terlihat nyata pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Allah tetap memberikan kelapangan rezeki, kesuksesan dalam berniaga dan berusaha, kesehatan jiwa dan raga dan dibebaskannya dari segala kesempitan dan kesulitan hidup kepada hamba-hamba yang tetap istiqomah dalam ketaqwaan kepada-Nya.

Kepada para pemuda milenial, Iben memberi nasehat, agar ketika ingin memulai usaha, sebaiknya dimulai sejak awal-awal, akan lebih bagus lagi sebelum berkeluarga, karena di saat itu keberanian berspekulasi dan mengambil resiko sedang tinggi-tingginya.

“Artinya di saat itu, seseorang belum terbebani oleh banyak pertimbangan dan kekhawatiran. Idealnya di usia-usia 30 tahun, seseorang sudah harus memiliki kegelisahan untuk mandiri. Bila sudah lewat 30 tahun, dan seseorang itu masih berkutat dengan aktifitas professional, masih asyik menjadi karyawan, maka saya secara pribadi menganggapnya sudah terlambat, karena beban fikiran sudah makin bertambah, dan semangat keberaniannya menghadapi resiko sudah berkurang, apalagi bila sudah berkeluarga,”katanya.

Kemudian yang paling penting lagi dalam memulai wirausaha adalah meluruskan niat. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, adalah tujuan yang harus dijadikan sebagai prioritas, bukan sekedar untuk mengumpulkan harta kekayaan.

“Maka dalam melakukan ikhtiar dan usaha, libatkanlah Allah di dalamnya, dengan cara berdoa kepada Allah, dan jadikan usaha itu sebagai media untuk membantu orang banyak.” Lanjut pengusaha ekspor-impor suku cadang kendaraan ini.

Iben mengisahkan saat awal-awal menjalankan usaha sebagai suplyer suku cadang kendaraan itu, gajinya lebih kecil daripada gaji karyawannya. Karena dirinya berprinsip, bisnisnya harus eksis lebih dahulu, dan untuk eksistensi sebuah perusahaan ditentukan dari gaji karyawannya yang layak.

Tahun 2006, Iben memulai usahanya dari rumahnya, dengan mengimpor suku cadang dari luar negeri, suku-suku cadang kendaraan yang memang belum ada di Indonesia. Tiga bulan kemudian, dirinya memberanikan diri menyewa kantor, dengan dibantu seorang karyawan. Memasuki tahun ketiga, Iben telah memiliki kantor dan gudang sendiri, hingga saat ini perusahaannya telah berkembang dengan membuka cabang di sejumlah kota seperti Surabaya, Batam, Jawa Tengah, Medan, dengan 50 orang karyawan.

Tadinya Iben yang hanya bekerja sendirian, maka saat ini dirinya telah berhasil mempekerjakan banyak orang. Memang itulah cita-citanya sejak awal mendirikan usaha, ingin menyelamatkan dirinya dari zona nyaman, sekaligus membuka lapangan pekerjaan kepada keluarga dan banyak orang. (UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button