6 Langkah Menjalin Hubungan Antara Offline Shop dan Online Shop
USAHAMUSLIM.ID, KEDIRI – Membahas tentang toko offline dan online saat ini memang hal yang sangat menarik. Eksistensi toko online yang menyebabkan perubahan perilaku dan pola konsumsi masyarakat adalah topik yang banyak diperbincangkan.
Yang lebih menarik adalah, meskipun dunia digital semakin berkembang dan membuat orang beramai-ramai berbelanja di toko online karena sejumlah kelebihan yang ditawarkannya, namun tak bisa dipungkiri, masih banyak juga orang yang setia menjadi konsumen toko-toko offline.
Ketua Komunitas Juragan_Online, Abu Mirza mengatakan, hubungan antara toko offline dan online mutlak harus tetap ada dan tidak bisa dipisahkan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan, yang justru menjadikan mereka saling melengkapi.
“Hubungan antara online dan offline itu sangat erat dan saling membutuhkan, gambarannya begini, seseorang di pagi hari melihat iklan produk di internet, ketika berangkat kerja dia memesan sebuah produk lewat online. Tak lama setelah tiba di kantornya, produk yang dia pesan pun tiba. Namun ternyata produk yang dia pesan tidak sesuai dengan keinginan. Sore hari dia meninggalkan kantornya menuju ke toko offline tempat dia memesan barang untuk menukarkannya dengan barang lain sesuai dengan keinginannya,” jelas Abu Mirza.
Perubahan pola dan perilaku seperti inilah yang sedang menimpa kita saat ini, dan tidak hanya terjadi pada konsumen, tetapi juga terjadi pada produsen. Anda sebagai pelaku bisnis, juga harus ikut mengubah pola fikir online untuk membuat bisnis Anda bisa berkembang.
“Para produsen harus mulai memikirkan bagaimana membangun kemampuan untuk menjual secara D2C (direct to costumer), toko-toko offline boleh tetap ada akan tetapi mereka harus masuk ke dalam omni channel, “ kata ketua team GSA Digital Marketing itu.
Berdasarkan kategori, ada 6 jenis kategori dalam melancarkan hubungan antara offline shop dengan online shop sekaligus langkah pengembangan bisnis online Anda, di antaranya:
1.Base On Trend
Adalah membangun bisnis online berdasarkan trend yang ada saat ini. Perhatikan apa yang sedang banyak diperbincangkan orang, baik di sekitar Anda maupun melalui media sosial. Simak produk apa yang sedang viral dan banyak dicari. Maka jadikanlah produk tersebut sebagai objek bisnis. Tawarkan melalui medsos. Iklankan secara online, melalui group WA, Telegram, Twiteer dan lain lain.
2.Base On Benchmarking
Membangun bisnis berdasarkan bisnis orang lain yang sudah maju. Dalam kategori ini berlaku metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Amati dan perhatikan perusahaan yang telah maju, Tiru dan jiplak produk mereka, tiru sistem penjualan mereka, namun ingat untuk melakukan modifikasi sebelum menjual.
3.Base On Marketing Knowledge
Membangun bisnis berdasarkan ilmu marketing. Untuk kategori ini, bisnis dimulai bukan dari menjual produk, tetapi diawali dengan melakukan riset. Perhatikan trendnya lebih dahulu, bisa dengan mengakses google trend. Ketika Anda ingin menjual sebuah produk, maka riset dulu apakah trend produk tersebut naik atau turun.
Bila trendnya naik, maka juallah. Namun bila trendnya turun, maka sebaiknya tinggalkan produk tersebut dan beralihlah pada produk lain yang sedang trending. Riset juga bisa dilakukan dengan mencari informasi tentang siapa yang membutuhkan dan berapa banyak orang yang membutuhkan produk tersebut.
4.Base On Opportunity
Membangun bisnis berdasarkan peluang yang ada saat ini. Tidak berbeda jauh dengan point-point sebelumnya, dalam kategori ini juga dibutuhkan riset dan pengamatan mengenai produk apa saja yang memiliki peluang besar untuk laku bila dijual.
Seperti dalam masa pandemi seperti ini, maka setidaknya ada tiga jenis produk yang memiliki peluang besar untuk dijual, yakni: produk kesehatan, makanan instan, produk delivery.
5.Base On Data & Fact
Membangun bisnis berdasarkan data yang akurat. Mengenai data ini dapat diperoleh melalui berbagai media seperti BPS, hasil survey lembaga resmi maupun dari komunitas-komunitas tertentu. Dari data itulah kita mendapatkan informasi mengenai produk apa saja yang memiliki peluang untuk dijual di suatu wilayah tertentu.
6.Base On Market Problem
Membangun bisnis berdasarkan masalah yang ada di pasar. Ambil contoh masalah yang sedang terjadi ketika pandemi melanda seperti saat ini, ketika orang tak bisa ke mana-mana, maka carilah informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh orang ketika harus berdiam di rumah. Mungkin produk-produk yang berkaitan dengan hobby atau hiburan.
Nah, itulah 6 kategori atau bisa dikatakan sebagai panduan dalam melakukan pengembangan bisnis berbasis online yang bisa Anda terapkan dalam menjalankan bisnis Anda.
Membangun bisnis, memang bukan sesuatu hal yang mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan, termasuk bisnis online atau e-commerce yang merupakan platform jual beli barang dan jasa melalui sistem digital saat ini.
Diperlukan sejumlah langkah matang dan mantap guna memuluskan jalan menuju suksesnya bisnis online yang sedang Anda geluti. Satu hal yang penting untuk menjadi perhatian adalah tetap terjalinnya hubungan baik antara toko online dengan toko offline.(UM)