Dinul Islam

Ramadhan di Ambang Pintu, Siapkan 7 Amaliah

USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Tinggal hitungan jam, umat muslim akan segera memulai berpuasa bulan Ramadhan.
Selain keimanan dan ketaqwaan yang wajib disiapkan, ada juga sejumlah hal yang yang perlu dipersiapkan.
Sebagian orang cenderung akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah selama bulan Ramadhan dibandingkan bulan lainnya. Meskipun demikian, bukan berarti Anda harus “nganggur ketekur”, tidak melakukan kegiatan apa-apa.
Untuk itu usahamuslim.id kali ini akan menyarankan sejumlah hal yang tetap harus dilakukan meskipun Anda berdiam di rumah selama bulan Ramadhan.

Ustadz Muhammad Ardha, S.Ag yang dihubungi usahamuslim,id menyebutkan, ada 7 amaliah yang perlu kita lakukan selama bulan suci Ramadhan. Yakni, sebagai berikut:

1. Perbanyak Doa dan Amalan saling berbagi di bulan suci Ramadhan

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

“Kita hendaknya senantiasa berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Selain berdoa, kita juga perlu memperbanyak amalan kebaikan. Kebaikan kecil dapat kita lakukan secara sederhana, mulai dari memberikan makanan, bersedekah uang, atau berbagi dengan donasi.” Ungkap ust. Ardha.

2. Bertaubat

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” (QS. At Tahrim: 8)

“Kita semua tentunya tidak luput dari kesalahan dan dosa. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah Subhana Wa Ta’aala. Dengan memohon ampunan-Nya, kita akan mendapatkan ketenangan batin sehingga akan lancar dalam menjalankan ibadah puasa. Bertaubat dalam hal ini bukan hanya dalam lisan, namun juga harus dibuktikan dengan amalan dan perbuatan.”imbuhnya.

3. Menguatkan Niat

Ini amalan sebelum memasuki bulan Ramadhan,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Artinya, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

“Kita harus memantapkan niat untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas dan hanya mencari Ridho dari Allah Subhana Wa Ta’aala, tanpa ada niatan yang lainnya. Fokuskan diri hanya untuk beribadah kepada Allah Subhana Wa Ta’aala.” lanjutnya.

4. Mempersiapkan Ilmu Agama

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,

Ibadah Ramadhan akan lebih maksimal jika kita mengetahui lmu-ilmu yang berkaitan dengan bulan suci Ramadhan sehingga dapat membekali kita dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan, terutama ilmu-ilmu tentang amalan di bulan Ramadhan seperti hikmah puasa Ramadhan, salat tarawih, membaca Al-Quran, I’tikaf di masjid, dan Zakat Fitrah.

Kita bisa mengetahui ilmu mengenai seluk beluk Ramadhan melalui banyak cara. Bisa dengan mengikuti kajian atau majelis ilmu, membaca buku tentang Ramadhan, bertanya kepada ahlinya, bisa juga mencari melalui media digital seperti internet. Dengan mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Ramadhan, maka kita akan lebih siap dalam melaksanakan amalan-amalan di bulan suci Ramadhan.

5. Mempersiapkan Fisik

Puasa merupakan ibadah yang memerlukan fisik yang prima. Orang yang fisiknya kuat maka akan lancar dalam menjalankan puasa. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan fisik kita untuk menjalankan ibadah Ramadhan dengan lancar dengan tetap melakukan aktivitas kerja seperti biasa.

Karena,

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ،

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah”
(HR.Muslim, Baihaki, Ibnu Majah

6. Mempersiapkan harta

Setiap mukmin yang memiliki kelebihan rezeki diperintahkan untuk mengeluarkan sedekah atau membagi setiap rezekinya kepada orang yang membutuhkan. Sebab dalam Quran surat Al Talaq ayat 7, Allah Subhana Wa Ta’aala berjanji akan membalas kebaikan tersebut

لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا

Artinya: Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan

Mempersiapkan harta di bulan Ramadhan bukan berarti untuk membeli makanan yang banyak, melainkan untuk amal ibadah seperti infak/shadaqah, zakat mal maupun zakat fitrah, atau memberi makanan buka puasa untuk orang lain.

Dengan melakukan persiapan di atas semoga ibadah kita di bulan Ramahan nantinya akan lebih maksimal dan tentunya mendapat pahala dari Allah Ta’ala.

7. Membayar Hutang Puasa Sebelumnya.

Sebenarnya ini dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan,

Dari Abu Salamah, beliau mengatakan bahwa beliau mendengar ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

“Aku masih memiliki utang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu mengqodho’nya kecuali di bulan Sya’ban.” Yahya (salah satu perowi hadits) mengatakan bahwa hal ini dilakukan ‘Aisyah karena beliau sibuk mengurus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Oleh karenanya, sebelum memasuki bulan Ramadhan, kita diwajibkan untuk mengganti hutang puasa di Ramadhan sebelumnya. Puasa yang kita tinggalkan di Ramadhan sebelumnya wajib diganti, kecuali bagi orang yang lanjut usia yang bisa menggantinya dengan membayar fidyah. Jangan sampai kita lupa menggantinya ya.” Pungkas Ustadz Ardha.

Demikian hal-hal yang perlu kita siapkan dan lakukan sebelum dan setelah berada di bulan suci Ramadhan, semoga bermanfaat dan semoga senantiasa kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan berikutnya

Pada akhirnya, usahamuslim.id mengucapkan Selamat memasuki bulan Ramadhan 1442 H, bagi umat muslim di seluruh dunia.(UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button