Dinul Islam

3 Golongan Manusia yang Menjumpai Ramadhan namun Merugi

USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Berpuasa di bulan Ramadhan adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang sudah mencapai aqil baligh dan berakal, karena berpuasa termasuk rukun Islam yang ketiga, setelah Syahadat dan Shalat.

Perintah berpuasa ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 183, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kami berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Bukan tanpa alasan bila Allah Subhana Wa Ta’aala memerintahkan berpuasa kepada hamba-Nya. Di dalam ibadah puasa terkandung banyak manfaat bagi manusia. Selain untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhana Wa Ta’aala, pahala yang berlimpah, serta pengampunan Allah. Dengan berpuasa kita juga dapat mengendalikan nafsu dan amarah.

Bulan Ramadhan yang mengandung banyak sekali kenikmatan luar biasa ini datangnya hanya sekali dalam setahun, menyebabkan banyak orang tidak sempat menjumpainya. Maka sudah sepantasnya kita yang berhasil berjumpa dengannya, menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan agar kita tidak merugi.

Sebab sangatlah rugi, orang yang berhasil menjumpai Ramadhan, namun tidak berhasil memperoleh keberkahan dan nikmat bulan Ramadhan.

Ada tiga hal yang saling berpasangan setiap bulan Ramadhan tiba. Pasangan pertama adalah Niat dan Imsak. Maksudnya, puasa selalu diawali dengan niat untuk berpuasa dan menahan segala bentuk hasrat yang terlarang selama berpuasa.

Pasangan yang kedua adalah, Ibadah siang dan ibadah malam, maksudnya di siang hari selama Ramadhan kita melakukan ibadah berupa puasa, dan di malam hari kita juga melakukan ibadah qiyamullail atau Sholat tarawih.

Pasangan yang ketiga adalah, keuntungan dan kerugian. Maksudnya ketika bulan Ramadhan tiba, ada segolongan kaum yang berlomba-lomba melakukan amaliah kebaikan dan mereka pun mendapatkan keuntungan dari amaliah dan ibadah yang mereka lakukan.

Sebagian lagi dari golongan itu melakukan amaliah dengan asal-asalan, tanpa niat yang sungguh-sungguh karena Allah, maka merekapun keluar dari bulan Ramadhan tanpa mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga saja, alias merugi.

Hal itu diungkapkan Ustadz Khalqi Abbas, Lc dalam ceramahnya di Mesjid Nur Intan, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin, 11 April 2021, hari pertama Ramadhan 1442 H.

Menurutnya, banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi rugi ketika kedatangan bulan Ramadhan, karena mereka dengan sengaja merusak ibadahnya, seperti dengan makan dan minum di siang hari, ghibah, maksiat dan sebagainya.

“Mereka inilah yang dengan sengaja membatalkan puasanya, bukan karena sakit, bukan karena keadaan darurat, tetapi karena mereka membiarkan bulan Ramadhan yang datangnya hanya sekali dalam setahun ini berlalu begitu saja, tanpa memperoleh manfaat sedikitpun, mereka adalah orang yang rugi serugi-ruginya.” jelasnya.

Adapun hal-hal yang menimbulkan kerugian bagi mereka yang menjumpai Ramadhan, namun malah merusak amalan dan ibadahnya, antara lain :

1.  Berpuasa Tanpa Iman

Orang berpuasa wajib dilandasi oleh iman dan ihtizab (koreksi diri). Berpuasa karena Allah Subhana Wa Ta’aala, sembari berharap ampunan dan pahala berlimpah. Mereka yang berpuasa hanya karena ingin dipuji atau sekedar ikut kebiasaan, maka mereka inilah yang hanya akan memperoleh lapar dan dahaga saja..

Puasa yang dilakukan dengan landasan keimanan, akan memberikan rasa bahagia terutama saat berbuka puasa, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Yunus ayat 58, yang artinya:

“Dengan karunia Allah dan Rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira, Karunia Allah dan Rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

2.  Lalai dalam Beribadah Ramadhan

Orang – orang yang lalai dalam memanfaatkan waktunya di bulan yang penuh rahmat, ampunan dan pembebasan dari Neraka ini adalah orang yang merugikan diri sendiri. Memandang remeh terhadap ibadah khusus seperti Sholat Tarawih, Sholat berjamaah, membaca Al-Qur’an atau amaliah kebaikan lainnya, adalah termasuk sikap lalai yang akan menyebabkan kerugian.

3.  Enggan Bersedekah

Orang yang pelit dan menolak bersedekah juga termasuk golongan yang merugi di bulan Ramadhan.

Allah Subhana Wa Ta’aala berfirman dalam Al-Qur’an surah Muhammad ayat 38 yang berarti:

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan hartamu di jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah lah yang Maha Kaya sedangkan kamu orang-orang yang berharap (kepada-Nya). Jika kamu brrpaling niscaya Dia akan menngganti kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu.”

“Sungguh sangat rugi bagi mereka yang kikir, terutama saat bulan Ramadhan dimana pahala sedekah dilipatgandakan oleh Allah Subhana Wa Ta’aala.” tegas ustadz berkacamata itu.

Itulah tiga hal yang menjadikan seseorang merugi di bulan Ramadhan. Tidak semua orang beruntung mendapatkan kesempatan meraih pahala dan pengampunan pada bulan suci Ramadhan. Maka dengan menghindarkan diri dari sifat-sifat tersebut di atas, semoga kita terhindar dari kerugian, dengan harapan ibadah Ramadhan kita diterima oleh Allah Subhana Wa Ta’aala.(UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button