Pengusaha Muslim itu Amanah dan Jujur Pantang Bersumpah Palsu
USAHAMUSLIM.ID –
Di tengah makin maraknya toko online saat ini, menjadikan kita makin mudah dalam memesan dan membeli barang. Kitapun makin dimanjakan dengan hadirnya berbagai aplikasi layanan kurir online.
Namun di balik kemudahan itu, kita rentan menjadi korban penipuan barang, jasa atau produk tertentu.
Seringkali kita menyaksikan sejumlah penyedia produk barang yang menayangkan serta menjanjikan barang berkualitas bagus dengan harga yang telah disepakati, namun setelah barang itu sampai di rumah, ternyata barangnya berbeda dan kwalitasnya tidak sesuai dengan kesepakatan di awal. Ketika diajukan komplain, pedagang berdalih macam-macam bahkan ujung-ujungnya kabur tanpa ada niat baik untuk bertanggungjawab.
“Iya ini pernah saya alami saat memesan barang lewat online,” ujar Nuralam.
Menurut ibu tiga anak itu, walau dirinya merasa terdzolimi dengan peristiwa tersebut, namun terpaksa harus ikhlas.
“Ya qadarullah, itu sudah terjadi. Kita mau apalagi, kita mau komplain juga tidak tau komplain ke mana, Semoga Allah Ta’ala memberikan ganti yang lebih baik.” ujarnya pasrah.
Begitulah kondisi kita saat ini. Untuk menemukan pedagang yang benar-benar jujur, adalah sesuatu yang sulit. Amat langka pedagang yang mau dengan jujur menyampaikan kelebihan serta kekurangan barang dagangan yang mereka jajakan.
Walau tidak mudah, Tapi bukan berarti mustahil. Para pedagang muslim diharapkan menjadi pedagang-pedagang yang jujur, amanah dan beretika Islam.
Sebab jika pengusaha muslim ingin menjadi pedagang yang sukses di dunia dan akhirat, maka wajib hukumnya menjadi pedagang yang jujur, amanah serta menepati janji dalam perkataan dan perbuatan.
Dari ‘Abdurrahman bin Syibl, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
”إِنَّ التُّجَّارَ هُمُ الْفُجَّارُ ” قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ قَدْ أَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ؟ قَالَ: ” بَلَى وَلَكِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ فَيَكْذِبُونَ وَيَحْلِفُونَ فَيَأْثَمُونَ “
“Para pedagang kebanyakannya, adalah orang yang fajir”. Diantara para sahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”. Rasulullah menjawab: “Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad 3/428, dan Ath Thabari dalam Tahdzibul Atsar 1/43)
Oleh karena itu, agar terhindar dari ancaman Rasulullah Shallallaahu ‘alaih wa sallam itu, maka pengusaha muslim harus mengutamakan sikap amanah, jujur, serta menghindari sumpah palsu. Pedagang Muslim harus menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari barang dagangan yang dijual kepada konsumennya. Karena sesungguhnya pengusaha muslim itu bukan semata-mata mengejar keuntungan yang banyak, tetapi yang utama adalah hasil yang berkah. Dan keberkahan itu hanya akan diperoleh apabila usaha yang kita jalankan mendapat ridha Allah, dan ridha Allah hanya akan bisa diperoleh dari hasil usaha yang didapatkan dengan baik dengan cara yang benar.
Semoga kita menjadi pengusaha yang sukses dunianya, berkah rejekinya, dan selamat akhiratnya. (UM/Abu Salam at Thoriq)