5 Perilaku Konsumen di Bulan Ramadan yang Perlu Anda Ketahui
USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Konsumen adalah mitra setia para pengusaha. Laju perkembangan sebuah usaha serta tinggi rendahnya omset penjualan ditentukan oleh kesetiaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan dari usaha yang Anda geluti.
Motivator bisnis, Abu Umar Andri Maadsa mengatakan, untuk mempertahankan kesetiaan konsumen, maka pelaku usaha harus memiliki kemampuan dalam memahami perilaku konsumen.
“Makanya seorang pengusaha bukan hanya dituntut memahami produk saja, tetapi juga harus memahami perilaku konsumen sesuai dengan tempat di mana dia berada, atau memahami perubahan perilaku konsumen di momen-momen tertentu, seperti di bulan Ramadhan seperti ini.”katanya.
Menurutnya, perilaku konsumen atau consumer behavior umumnya mengalami perubahan drastis di bulan Ramadan. Maka berbagai brand dan marketer berlomba-lomba berusaha mempersiapkan diri semaksimal mungkin guna memenuhi kebutuhan dari customer saat bulan Ramadan.
Persiapan ini meliputi konten-konten tematik, strategi marketing di bulan Ramadan, dan sebagainya.
Namun, sebelum melangkah ke sana, ada beberapa perilaku kustomer di bulan Ramadan.
Perilaku customer saat bulan Ramadhan.
1. Memilih Makan Bersama di Rumah
Perilaku konsumen yang selalu muncul di bulan Ramadan adalah memilih makan di rumah. Karena bulan Ramadan selalu identik dengan kebersamaan, maka kegiatan buka bersama telah menjadi kebiasaan oleh sejumlah orang, baik buka bersama dengan teman sebagai ajang reuni ataupun bersama keluarga.
Buka puasa bersama bukan lagi sekedar perilaku kebiasaan, tetapi seolah sudah menjadi tradisi umat muslim setiap tahunnya.
BACA JUGA: 9 Peluang Meraih Cuan Jelang Lebaran
Meskipun di setiap mesjid diadakan buka bersama, namun banyak di antara masyarakat muslimin yang cenderung memilih untuk berbuka puasa di rumah. Mereka menganggap buka bersama yang dilaksanakan di mesjid itu adalah untuk kaum duafha, musafir atau ibnu sabil lainnya.
Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk membuat konten berupa resep-resep masakan atau menu buka puasa yang diperlukan.
Bagi yang ingin membuat usaha kuliner berupa menu berbuka, juga bisa Anda manfaatkan fenomena ini, dengan menawarkan produk makanan atau kue menjelang saat saat berbuka.
2. Lebih sering membuka handphone
Aktifitas mengakses internet melalui gadget atau berkomunikasi melalui handphone menjadi salah satu perilaku konsumen paling umum di bulan Ramadan.
Orang-orang lebih rajin online selama bulan Ramadan, karena memiliki keperluan tertentu.
Beberapa di antaranya yaitu membeli tiket mudik, mencari hiburan selama ngabuburit, dan sebagainya.
Melihat fenomena ini, kamu yang berprofesi sebagai konten kreator bisa memanfaatkannya dengan membuat konten-konten bernuansa Ramadhan, semisal konten yang berisi jadwal puasa, menu buka atau sahur, dan sebagainya.
Konten yang relevan dengan bulan Ramadan memiliki potensi besar untuk dilihat banyak orang terkait dengan perilaku orang orang yang lebih rajin membuka handphone.
3. Lebih Dermawan dan Senang Berbagi
Perilaku lain yang umumnya muncul di setiap bulan Ramadhan adalah, orang-orang menjadi lebih dermawan dan senang berbagi.
Fenomena ini menjadikan bulan Ramadan sebagai kesempatan bagi orang-orang muslim untuk menjadi dermawan dan sering berbagi.
Di bulan Ramadhan seperti ini mesin pencari dengan kata kunci, zakat, infak dan sedekah cenderung mengalami peningkatan.
Nah, para marketer berlomba-lomba memanfaatkan kondisi ini untuk menggelar promo pembelian yang menarik.
Sebagai contoh, Anda memberlakukan aturan untuk setiap pembelian sebuah produk di toko anda, pada pembelian kelima, 20% hasil penjualannya Anda sedekahkab kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dengan cara seperti itu, konsumen akan tertarik untuk membeli produk ke toko Anda, karena Anda melibatkannya dalam bersedekah.
4. Giat Mencari Promo
Kegiatan mencari promo ke sejumlah swalayan maupun mall melalui koran atau internet, juga menjadi perilaku konsumen di bulan Ramadhan.
Bahkan di bulan puasa, kegiatan yang satu ini dilakukan oleh hampir semua orang, bukan hanya oleh kaum Muslimin.
“Ketertarikan orang pada promo ini tak hanya berlaku secara online. Konsumen juga mencari promo secara offline untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minyak dan beras. Biasanya mereka menyambangi retail-retail terdekat.” kata Abu Umar.
Mengingat minat konsumen yang tinggi terhadap promo, maka sebagai produsen atau penjual, kamu bisa menerapkan hal ini sebagai strategi pemasaran. Misalnya, kamu memberikan bonus atau potongan harga pada pembelian ketiga.
5. Bersilaturahmi
“Ada pepatah lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, artinya setiap tempat dan orang itu memiliki perilaku yang berbeda beda, maka pelaku usaha harus giat mencermati itu dan mengikutinya.”jelas Andri Maadsa.
Perilaku masyarakat muslim dalam bulan Ramadhan adalah mempererat silaturahmi. Maka Anda harus menyesuaikan diri dengan perilaku itu.
Siapkan konten konten yang bertema kebersamaan, jadikan tema keluarga sebagai topik dalam menyajikan produk untuk konsumen.
Hal ini berlaku karena pelanggan akan memiliki banyak waktu bersama orang-orang yang dicintai.
Terutama bagi mereka yang merantau, kesempatan libur Lebaran akan dimanfaatkan untuk mudik dan bertemu dengan keluarga.
Selain itu, terdapat banyak tradisi selama bulan Ramadan dan lebaran yang berkaitan erat dengan tema kekeluargaan, seperti buka bersama, mudik, sungkem, dan halal bihalal.
Melihat hal ini, perusahaan bisa memanfaatkan promo atau meluncurkan produk dengan tema keluarga.
Mereka juga bisa manfaatkan konten yang akan membangun koneksi emosional, umumnya menggunakan topik-topik kebersamaan
Itulah lima contoh perubahan perilaku konsumen dalam bulan Ramadhan yang bisa anda jadikan tema dalam menawarkan produk-produk atau dalam hal pembuatan konten.
Semoga bermanfaat.