Simak, 7 Ciri-ciri Turunnya Lailatul Qodar

USAHAMUSLIM.ID , MAKASSAR – Malam Lailatul Qadar adalah saat yang ditunggu-tunggu umat Muslim di setiap bulan Ramadan. Suatu malam yang nilainya lebih utama dan lebih baik daripada 1000 bulan, saat Allah Subhanahu Wa Ta’ala melipatgandakan pahala orang yang beribadah di malam itu, sebagaimana beribadah selama 1000 bulan atau 83 tahun.
Memasuki hari ke 21 puasa atau 10 hari terakhir Ramadan 1442 H, umat muslim di sejumlah tempat terlihat semangat memburu malam Lailatul Qadar. Sejumlah pengurus mesjid sibuk melakukan pendaftaran kepada jamaahnya yang akan mengikuti kegiatan selama 10 hari akhir Ramadhan, dengan pembatasan jumlah maksimal, sebagai upaya penerapan protokol kesehatan.
Terlebih tahun lalu, momen sepuluh hari terakhir Ramadan yang paling dinantikan umat Muslim ini tidak dapat dilaksanakan karena merebaknya virus Corona. Maka antisuiasme umat Muslim tahun ini terlihat sangat tinggi menantikan Malam Lailatul Qadar, atau yang disebut juga Malam Seribu Bulan.
Dalam Al Quran dan hadits banyak disebutkan tentang keistimewaan dari malam ini. Salah satunya Surat Al Qadr:1-5:.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar.”
Meski demikian tidak ada keterangan pasti, tentang di malam keberapa datangnya malam Lailatul Qadar yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya itu. Bahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga tidak pernah menyebutkan bahwa malam istimewa itu turun di malam ke sekian, namun ada beberapa tanda-tanda yang dapat kita jadikan sebagai ciri malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan.
Demikian disampaikan ustadz Ridwan Hamzah dari Darul Arqam Gombara, Makassar saat menyampaikan ceramah Tarawihnya di mesjid Nur Intan Lestari Makassar pada malam ke-23 Ramadhan 1442 H.
“Malam yang ditunggu-tunggu umat Muslim itu biasanya ditandai dengan suasana yang senyap, hembusan angin seakan berhenti sesaat, kadang pula disertai dengan hujan, dan pada pagi hari matahari tidak bersinar terik.”jelasnya.
Dijelaskannya, bahwa Rasulullah memang tidak pernah menyebutkan dengan jelas kapan tepatnya malam lailatul qadar, sehingga semua umat muslim harus bersemangat menjemputnya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Rasulullah hanya menyebutkan bahwa moment istimewa terletak pada satu malam ganjil di antara 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan, sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadist yang diriwayatkan H.R Bukhari yang artinya “ Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari).
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW juga bersabda, “Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)
Adapun ciri-ciri malam lailatul qadar yang umum diketahui, antara lain sebagai berikut :
1.Datangnya tepat pada hari ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
2.Pada malam tersebut, bulan nampak terlihat separuh bulatan
3.Suasana malam lebih tenang, senyap, udara sejuk, tidak berawan, turun hujan namun tidak ada angin kencang
4.Orang yang beribadah pada malam tersebut akan merasakan lezatnya ibadah dan hatinya lebih tenang daripada malam-malam biasanya
5,Terkadang sampai terbawa mimpi
6.Keesokan harinya, cahaya mentari nampak redup, tidak secerah biasanya
7.Suasana keesokan paginya sangat tenang, tidak panas dan tidak terlalu dingin
Dengan mengetahui ciri-cirinya, semoga kita semakin bersemangat menjemput malam lailatul qadar yang penuh kemuliaan. Dan semoga kita termasuk salah satu orang yang diberikan keberuntungan bisa merasakan lezatnya beribadah di malam yang penuh keagungan itu (UM)