BeritaInspirasi Bisnis

Seruan dari Yogyakarta untuk Terus Semangat dan Bangkit dari Keterpurukan

USAHAMUSLIM.ID, YOGYAKARTA- Tercatat ada sebanyak 185 ekshibitor pelaku UMKM produk halal dan ekonomi syariah, baik dari Yogyakarta maupun daerah lainnya di Indonesia, hadir mengikuti pameran produk halal di kota Yogyakarta, yang hari ini telah memasuki hari ketiga, sejak dimulainya pada Jumat (3/6/2022) kemarin. Mereka menampilkan berbagai kebutuhan produk halal dan islami, mulai dari modest fashion, islamic education, hobbies and communities, islamic book & publisher, halal travel, thibbun nabawi herbal, beauty & pharmaceutical hingga Kuliner Halal Aman & Sehat (KHAS).

Ajang pameran produk halal dan Islami di kota Yogyakarta ini sekaligus memberikan harapan baru bagi pelaku UMKM untuk bangkit setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Pameran yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta ini merupakan perhelatan perdana yang dilakukan di luar Jakarta. Semua stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini berharap, bukan hanya mendapatkan profit secara finansial, tetapi juga benefit lain yang tidak berbentuk finasial. Diantaranya, silaturahmi, persaudaraan, jalinan kerjasama, saling mengenal dan memperkuat ukhuwa, yang kesemuanya itu merupakan hal tidak ternilai dan tentu saja menjadi jembatan bagi datangnya rezeki, dari yang awalnya belum kenal satu sama lain, menjadi kenal dengan banyak orang. Hal itu akan menjadi pembuka datang rezeki sekaligus menjadi multiflyer effect dari kegiatan pameran.

Salah satu pihak yang terlibat dalam kegiatan tahunan itu adalah Koperasi Java Parama Niaga (JPN). Melalui ketuanya, Nurul Muslimin menyatakan bahwa, pihaknya menaungi beberapa UMKM di Yogyakarta, sekaligus merupakan lembaga pemasaran produk dari sejumlah UMKM.

“Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan pameran offline seperti Muslim Life Fair ini. Terlebih, setelah pandemi mulai landai, banyak UMKM yang membutuhkan ruang untuk memasarkan produk-produknya secara bersama-sama. Ketika mengetahui adanya pameran Muslim Life Fair di Yogyakarta ini, kami sangat senang karena ada yang mewadahi UMKM. Ada fasilitas dimana disitu terbuka market untuk UMKM dan pada saat bersamaan, pihak penyelenggara berusaha mendatangkan pengunjung atau pembeli,” ujar pria yang akrab disapa Uung itu.

Salah satu produk yang paling banyak dicari pengunjung adalah produk fashion syar’i. Selain harga yang ditawarkan menarik dengan sejumlah, model dan kualitas bahan tetap menjadi alasan pengunjung ramai mengerumuni.
Salah satunya adalah stand dari Brand Atelier Angelina yang datang dari Cianjur. Sebagai peserta yang baru pertama kali mengikuti pameran Muslim Life Fair, dia mengaku kaget melihat keramaian dan antusiasme pengunjung. Memang sebelum pameran, Indriyanti (40) dari staf Brand Atelier Angelina, aktif menyebarkan informasi kehadirannya pada pameran yang berlangsung di JEC (Jogja Expo Center) Yogyakarta itu.

Satu hal yang dapat dipetik dari pagelaran Muslim Life Fair Yogyakarta, adalah bahwa sesungguhnya ajang pameran ini menjadi branding bagi pelaku UMKM. Ketika pelaku usaha menampilkan produknya di ruang publik seperti ajang pameran seperti ini, maka secara otomatis branding mereka akan muncul dan dikanal orang.

Menurut Uung, pola pikir bisnis para pelaku UMKM harus diperbaharui. Sudah saatnya mereka memahami bahwa bisnis itu tidak hanya persoalan uang. Tapi bisnis itu hanya instrumen bagaimana membiayai hidup. Dalam bahasa agama, khususnya Islam, hidup itu tujuannya untuk beribadah, untuk mengabdi. Maka bisnis hanyalah bagian kecil dari hidup.

“Bisnis ini hanya sebagai pelengkap untuk membiayai hidup dan ketika kita sudah hidup, maka tujuan kita selanjutnya adalah untuk mengabdi, untuk beribadah dan tetap semangat,” tuturnya.(UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button