Saatnya Pelaku Usaha Memahami Kebutuhan Pasar Ekspor dan Menguasainya
USAHAMUSLIM.ID,JAKARTA – Bagi para pelaku usaha saat ini sudah bisa langsung memasarkan produk mereka secara global, melalui sebuah aplikasi platform digital bernama Aspenku.com.
Sebuah platform digital ekspor untuk mengoptimasi produk-produk UMKM sekaligus berperan sebagai eksport embager, distribution center dan fulfilment partner di luar negeri.
Dr. Taufik Hidayat, M.Ec, Direktur Eksekutif, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyampaikan hal itu pada pembukaan Muslim Life Fest & Trade. Sebuah festival tahunan yang terselenggara atas kerjasama antara Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) dengan Lima Events.
KPMI sebagai wadah tempat berkumpulnya pengusaha-pengusaha muslim di Indonesia, memiliki komitmen penuh terhadap pengembangan usaha perekonomian di negeri ini. Sejak tahun 2019, secara konsisten menggerakkan semua potensi produk halal dan industri syariah di berbagai daerah, sebagai upaya untuk terus mendorong penyiapan produk-produk halal UKM berkualitas ekspor, melalui apa yang disebut ‘bussiness matchmaking”.
Ketua Umum Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Marpaung mengatakan, pelaku usaha yang tercakup dalam business matchmaking tersebut telah lolos kurasi dan mendapatkan pendampingan, salah satunya melalui program Export Academy yang dikembangkan oleh KPMI bersama dengan Nudira Learning Center, Aspenku.com dan Hibbu Creative House.
“Karena peluang pasar untuk produk halal ini begitu besar dan saat ini semakin terbuka lebar, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.” katanya.
Bila selama ini, persaingan produk halal terjadi hanya di dalam negeri, maka saat ini produk halal dibutuhkan oleh negara-negara lain yang bahkan tidak kita sangka, seperti Brazil, Australia, yang notabene penduduknya nonmuslim, bahkan banyak di antara negara-negara itu menjadi produsen produk halal dunia.
Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dan memiliki semua potensi yang dibutuhkan, seharusnya menjadi pelopor dalam mengembangkan produk halal dunia itu.
“InsyaAllah tinggal kita dorong lebih kuat lagi untuk bisa menjadi pemain di global,” ujar Marpaung di sela-sela acara Muslim Life Fest 2022, yang hari ini memasuki hari kedua.
Dr. Taufik Hidayat, M.Ec, Direktur Eksekutif, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) membeberkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh para pelaku UKM untuk bisa ekspor. Mulai dari produk yang harus memiliki daya tarik, kualitas produk yang sesuai dengan standard di negara tujuan ekspor, cara packaging, marketing, pembiayaan, sampai pada harga produk yang kompetitif.
“Pemerintah juga mulai membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di seluruh provinsi yang diketuai oleh Gubernur. KDEKS ini sudah ada di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, dan Riau. Nanti KPMI bisa bersinergi dengan KDEKS sehingga produk halal UKM kita di daerah-daerah bisa ditingkatkan menjadi skala ekspor.” tuturnya.
Salah satu pelaku UKM yang sudah ekspor dan bergabung dengan Aspenku.com di ajang Muslim Life Fest ini adalah Euis Rohaini dari CV Rajasa Mas Jaya yang bergerak di bidang produksi batik dan kerajinan.
Euis Rohaini mengatakan, kerajinan batiknya telah dia geluti sejak tahun 2008. Selain batik, UKM miliknya juga memproduksi kerajinan, yang dia mulai sejak tahun 2016.
Awal mula merintis pembuatan produk kerajinan berawal dari dirinya yang terinspirasi untuk memanfaatkan limbah konveksi dan bambu. Saat itu, Euis melihat banyak limbah perca batik yang cukup banyak dan bingung mau dibuat apa. Akhirnya, dia berpikir menciptakan produk baru dengan mengkombinasikan antara kain perca batik dengan kerajinan bambu untuk hiasan.
“Alhamdulillah setelah itu kami mendapat order dari buyer Arab Saudi pada tahun 2016. Kami berhasil mengirim 5 kontainer ke Arab Saudi dalam waktu 1 tahun,” tuturnya.
Meskipun kegiatan ekspor sempat terhenti pada tahun 2020, karena pandemi Covid-19. Namun, dirinya mengaku banyak memetik hikmah dari pandemi ini. Misalnya dia lebih banyak belajar tentang ekspor dengan mengikuti berbagai pelatihan secara online hingga bergabung dengan Aspenku dan semakin menambah jaringan.
Jejak langkah yang dilakukan oleh pemilik CV.Rajasa Mas Jaya ini tentunya bisa diikuti oleh pelaku UMKM lainnya.
Untuk pelaku UKM yang akan ekspor dan agar produknya bisa diterima pasar global, dirinya memberikan tips, pertama, mindset untuk mau berubah, pantang menyerah , cermat melihat pasar, berjejaring (berkolaborasi). Untuk permodalan, tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena saat ini sudah banyak lembaga pembiayaan yang siap mendukung permodalan UKM secara syariah. (UM)