Perjuangan Panjang Pantang Menyerah Mewujudkan Bisnis Kuliner yang Cerah Untung Berlimpah
USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Saat bisnis Anda sudah stabil dan menghasilkan keuntungan yang lumayan, membuka cabang baru biasanya menjadi pilihan agar bisnis semakin berkembang luas. Namun membuka cabang baru bukanlah hal mudah. Selalu ada resiko yang menghadang jika tidak dipersiapkan dengan matang.
Bisnis kuliner itu bukan sekedar banyak-banyakan cabang, tapi seberapa kuat organisasi yang dibangun Khalid Abdul Rahman
Khalid Abdul Rahman adalah owner dari Kaku Food, sebuah outlet kuliner yang cukup ngetrend di kota Makassar saat ini. Dengan 6 cabang yang tersebar mulai dari Biringkanaya, Tamalanrea, Tamalate, Panakkukang, Manggala dan Cenderawasih.
Adapun kuliner yang dijajakan Kaku Food berupa aneka jenis kudapan, seperti bakso goreng, sosis, pangsit dan lain-lain. Khalid menargetkan tahun ini, outletnya ada satu cabang di setiap kecamatan di kota Makassar.
Khalid memulai usahanya di tahun 2012, berawal dari bisnis minuman dingin bermerek Topjer, yang berhasil dia geluti selama lima tahun, namun akhirnya bangkrut di tahun 2017.
Sejak mengalami kebangkrutan itu, Khalid mencoba berbagai jenis usaha kuliner, namun tak ada yang berhasil. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, di tahun 2018 ia bersama saudaranya membuka sebuah kantin di sekolah dekat rumahnya.
“Kantin WAFI ini kami buka di sekolah, digarap berdua adek, eeh tutup karena pandemi 2020.” Katanya.
Dalam rentang waktu antara tahun 2017 hingga 2019, pria muda pantang menyerah ini terus mencoba berbagai bisnis yang diwarnai dengan jungkir balik dan kegagalan yang bertubi-tubi.
“Waktu kantin itu tutup, saya coba jual topjer lagi dengan konsep baru, jual minuman botolan, tapi tidak bertahan lama.”
Hingga akhirnya dia menemukan sebuah produk kuliner dengan brand Kaku Food seperti yang kita kenal saat ini. Kakufood yang menawarkan menu kuliner berupa aneka kudapan gorengan ini sudah bisa dipesan melalui aplikasi gofood maupun grabfood.
Kepada usahamuslim.id, dirinya mengakui kebangkrutan yang pernah dialaminya di awal-awal menjalankan usahanya akan dijadikan sebagai pelajaran berharga yang tak boleh terulang.
“Kesalahan saya pada waktu itu adalah dalam hal pengelolaan keuangan. Saya termasuk orang yang tidak cermat dalam mengelola keuangan dan itu adalah faktor penyebab keterpurukan usaha saya ketika itu.” akunya
Dari 7 cabang outlet yang pernah dia miliki, akhirnya tutup satu per satu. Cukup lama waktu yang dia perlukan untuk mengumpulkan kekuatan guna bangkit kembali, sambil mempelajari kesalahan dan berusaha memperbaikinya.
“Tahun 2019 saya mencoba mulai kembali menjalankan usaha kuliner, dan alhamdulillah akhirnya tercipta sebuah brand Kaku Food beserta dengan produk kulinernya seperti yang ada saat ini,” katanya lagi.
Untuk pengelolaan keuangan, dirinya menyerahkan kepada tim yang dia bentuk, bahkan dirinya sebagai pemilik usaha juga menerima gaji bulanan. Kini, Khidar demikian dia akrab disapa oleh rekan-rekannya, kembali perlahan-lahan melebarkan sayap dengan membuka outlet di sejumlah titik.
“Yang penting dalam berusaha itu, adalah bagaimana kembali bangkit ketika jatuh dan terpuruk, bangkit dengan semangat pantang menyerah kembali menjalankan usaha dengan stabil. Bagi saya bukan berkembangnya sebuah usaha yang penting, tetapi bagaimana menjaga kestabilannya, untuk bisa melompat di suatu waktu yang tepat” imbuhnya.
Menurut ayah dari 3 orang anak ini, seseorang yang mau bertumbuh harus belajar. Belajar dan terus belajar itulah yang menjadi motivasinya,
“Terus menambah ilmu, saya belajar dari keteladanan Nabi Sulaiman, yang ketika diberi pilihan antara harta dan ilmu sama Allah, Nabi Sulaiman memilih ilmu bukan minta modal, akan tetapi karena lantaran ilmu itulah, Nabi Sulaiman menjadi orang terkaya yang pernah ada.” jelasnya.
Dalam menjalankan usaha apapun, maka pilihan yang Anda hadapi memang hanya dua, yakni jatuh atau bertahan. Untuk bisa bertahan, maka caranya adalah melawan.
Selama Anda masih hanya sekedar jatuh dan bukan mati, maka itu pertanda Anda masih punya banyak kesempatan untuk kembali berdiri. Maka berdirilah segera dan lawan terus, berjuang terus selama ajal belum sampai, maka selama itupula peluang menuju keberhasilan masih terbuka lebar.
Di usianya yang masih terbilang muda, yakni baru 28 tahun, Khalid telah berhasil menjadi enterpreneur muda dengan seabrek kegiatan. Di antaranya menjadi pengurus dari sebuah komunitas sosial, yakni Tangan Di Atas (TDA) kota Makassar.
Memiliki tim yang solid adalah rahasia kesuksesannya dalam memanage seluruh aktifitas yang ada di bawah kendalinya.
“Ya kalau saya yang harus menangani semuanya secara langsung, tentu akan kesulitan dan tidak mampu terurus dengan baik. Beruntung ada tim yang begitu solid sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar, tanpa kendala.” pungkasnya.
Satu pesannya untuk semua pebisnis pemula, agar tetap belajar mengembangkan kemampan diri, terus maju dan pantang menyerah, dan beranikan diri untuk bermimpi lalu berusaha meraihnya.
“Sebab mimpi itu lebih panjang dan lebih besar dari umur kita, Jadi teruslah bermimpi, Lawan…! Berjuang…! Bukan kah yang tidak membunuh kita akan membuat kita kuat ? Bukan kah kita ingin terus bermanfaat ?” (UM)
Kata Pencarianhttps://usahamuslim id/perjuangan-panjang-pantang-menyerah-mewujudkan-bisnis-kuliner-yang-cerah-untung-berlimpah/