Menteri UMKM Dorong Peningkatan Kualitas Produk untuk Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Tangerang – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya peningkatan kualitas produk UMKM dalam negeri guna menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Hal ini ia sampaikan usai menghadiri acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Kamis (29/1).
“Itu adalah hal yang harus kami jadikan catatan sebagai pengingat dini. Namun, kami tetap optimistis untuk dapat menembus pasar ekspor. Kata kuncinya adalah peningkatan kualitas produk,” ujar Maman. Dikutip dari antaranews.com
Menurutnya, selain dukungan pembiayaan, pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk dan keterampilan manajemen operasional bagi pelaku UMKM harus menjadi fokus utama. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan dapat lebih kompetitif di pasar global.
“Pada prinsipnya, selama kualitas produk bisa kita jaga, saya yakin peluang ekspor juga akan semakin terbuka,” tambahnya.
Pernyataan Maman tersebut merespons peringatan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai dampak gejolak ekonomi global terhadap kemampuan Indonesia dalam mempertahankan penetrasi ekspor.
Dalam kesempatan yang sama, Maman mengapresiasi inisiatif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam menyelenggarakan UMKM EXPO(RT) 2025 yang melibatkan 1.000 pelaku usaha. BRI menargetkan total volume penjualan mencapai Rp38 miliar, dengan nilai kontrak ekspor dari business matching diperkirakan mencapai 89,4 juta dolar AS atau setara Rp1,44 triliun.
“Walaupun masih relatif kecil, di bawah 100 juta dolar AS, kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam pemberdayaan UMKM yang berorientasi ekspor,” kata Sri Mulyani.
Tahun ini, sebanyak 1.000 UMKM terpilih menampilkan produk mereka dalam ajang UMKM EXPO(RT) 2025, meningkat dibandingkan 700 UMKM pada edisi sebelumnya. UMKM yang berpartisipasi terbagi dalam lima kategori, yakni Home Decor & Craft (153 UMKM), Food & Beverage (358 UMKM), Accessories & Beauty (181 UMKM), Fashion & Wastra (273 UMKM), serta Healthcare & Wellness (35 UMKM).
Jumlah pengunjung expo tahun ini ditargetkan mencapai 50.000 orang, meningkat dari 26.315 pengunjung pada expo 2023. Sementara itu, jumlah pembeli dan negara yang terlibat dalam business matching juga diproyeksikan meningkat, yakni 94 pembeli dari 33 negara, dibandingkan 86 pembeli dari 30 negara pada edisi sebelumnya.