Bulog Ungkap Strategi Serap 3 Juta Ton Beras Domestik

Jakarta – Perum Bulog mengungkap strategi untuk merealisasikan penugasan pengadaan 3 juta ton setara beras dari dalam negeri. Tugas tersebut didasarkan pada Surat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI No. 24/TS.03.03/K/I/2025 terkait pengadaan gabah dan beras domestik.
Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan menjaga stabilitas pangan nasional. Bulog telah menyusun rencana penyerapan gabah dan beras berdasarkan potensi panen di masing-masing wilayah kerja.
“Pengadaan ini dirancang untuk memastikan ketersediaan pasokan beras nasional dengan memaksimalkan serapan hasil panen petani selama musim utama (Februari-April 2025),” ujar Wahyu dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Dikutip dari detik.com
Strategi Pengadaan 2025
Berdasarkan data pengadaan Bulog periode 2000-2024 yang menunjukkan fluktuasi, puncaknya terjadi pada 2009 dan 2012 dengan 3,6 juta ton, namun setelahnya mengalami penurunan, Bulog menerapkan empat strategi utama untuk optimalisasi penyerapan tahun ini:
- Sinergi dengan Petani dan Mitra – Bulog menjalin kemitraan dengan petani, gabungan kelompok tani (gapoktan), serta mitra maklon dan asosiasi terkait.
- Pembentukan Posko Pengadaan – Setiap kantor wilayah (kanwil) dan kantor cabang (kancab) Bulog memiliki posko pengadaan guna memperkuat koordinasi.
- Tim Jemput Gabah – Tim ini dikerahkan untuk mempercepat proses serapan gabah bekerja sama dengan Liaison Officer.
- Dukungan TNI-Polri – Keterlibatan TNI dan Polri dilakukan sebagai langkah ekstra untuk memperlancar proses pengadaan di lapangan.
Dukungan Infrastruktur dan Pendanaan
Dalam operasionalnya, Bulog membeli Gabah Kering Panen (GKP) yang diolah menjadi beras melalui mitra maklon sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Poktan dan gapoktan mengirimkan GKP ke mitra pengolahan, dengan sentra pembelian yang ditandai spanduk Bulog.
Pengadaan ini juga didukung oleh kapasitas pengeringan 751.000 ton per bulan, dengan potensi pengadaan GKP Musim Tanam (MT) I 2025 sebesar 675.000 ton. Selain itu, pengadaan beras juga dilakukan melalui Mitra Pengolahan Padi (MPP) dengan harga Rp 12.000/kg sesuai ketetapan Bapanas.
Untuk mendukung serapan, Bulog menjalin komitmen dengan Perpadi, Kementerian Pertanian, dan Asisten Teritorial Kasad, yang ditandatangani pada 30 Januari 2025. Dalam kesepakatan ini, Perpadi akan memasok 2,1 juta ton setara beras di 16 wilayah, dengan kontribusi terbesar dari Sulawesi Selatan sebesar 500.000 ton.
Bulog mengalokasikan anggaran Rp 39 triliun untuk pengadaan gabah selama panen raya Februari-April, dengan dana yang telah tersedia sebesar Rp 23 triliun per akhir Januari. Kementerian Keuangan juga telah menyetujui tambahan anggaran Rp 16,6 triliun guna mendukung serapan optimal.