Berita

Bendungan Karalloe, Menampung Harapan Ratusan Warga Petani Jeneponto

USAHAMUSLIM.ID, JENEPONTO – Bulan November 2022 ini adalah memasuki tahun pertama pengoperasian bendungan Karalloe, Jeneponto sejak diresmilan pada 23 November 2021 lalu.

Ratusan jiwa warga penduduk Turatea yang berprofesi sebagai petani menyampaikan rasa syukur atas dibangunnya bendungan itu.

Keberadaan Bendungan Karalloe dinilai dapat memberikan manfaat secara langsung terhadap masyarakat sekitar, utamanya para petani setempat yang bermukim di Kabupaten Jeneponto, Takalar dan Gowa, Sulawesi Selatan.

Keberadaan Bendungan Karalloe, telah menjadi solusi atas permasalahan yang selama ini terjadi di wilayah Jeneponto, yakni kekurangan air untuk irigasi, sehingga menjadikan sebagian besar wilayah pertanian di daerah itu, sejak dahulu terkenal gersang dan tandus.

Salah seorang warga Tampo Kelara, Hasni yang ditemui usahamuslim.id mengaku keberadaan bendungan Karalloe ini membuat masyarakat Jeneponto berkecukupan air.

Sekarang kita tidak pernah mi kekurangan air. Karena memang Bendungan itu dibangun untuk mencukupi kebutuhan air warga dan juga untuk pengairan sawah dan kebun.” katanya.

bendungan karalloe di jeneponto

Hal senada juga dikatakan Kareang Limbung. Dia berharap, keberadaan Bendungan Karalloe dapat meningkatkan hasil produksi para petani hingga berkali lipat.

“Iye, dulu banyak lahan tidak bisa ditanami karena kering. Sekarang bagusmi karena adami bendungan, mengalir terusmi air sungai. Dalam setahun ini hasil produksi pertanian juga semakin meningkat. Kalau dulu kita cuma dapat tassatu ton, paling banyak dua ton, sekarang dengan adanya Bendungan Karalloe ini hasil pertanian dan perkebunan bisa meningkat sampai tujuh atau delapan ton,” ucap Karaeng Limbung.

“Banyak orang jadi kaya mendadak sejak Bendungan ini dibangun.” lanjut Hasni.

Secara administrasi, Bendungan Karalloe terletak di Desa Garing, Desa Datara, Kecamatan Tompobulu dan di Desa Taring, Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa. Daerah genangan dan daerah aliran sungai terletak di Kabupaten Gowa, sedangkan jaringan irigasi dan daerah irigasinya terletak di Kabupaten Jeneponto. Posisi bendungan ini berada di titik perbatasan antara dua kabupaten, yakni Jeneponto dan Gowa.

Bendungan yang proses pembangunannya memakan waktu sampai 10 tahun ini, menghabiskan anggaran pembangunan sebesar Rp1,27 triliun, dengan kapasitas tampung 40,50 juta meter kubik dan luas genangan 145 hektare.

Informasi yang dihimpun usahamuslim.id menyebutkan, Bendungan Karalloe mampu mengairi 7 ribu hektare lahan pertanian yang ada di Kabupaten Jeneponto dan wilayah sekitarnya. Melalui manfaat tersebut, Bendungan Karalloe diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani.

Selain untuk pengairan persawahan dan pemenuhan kebutuhan air warga, keberadaan Bendungan Karalloe juga diharapkan dapat mengurangi banjir di Kabupaten Jeneponto hingga 49 persen. Tak hanya mereduksi banjir, bendungan itu juga diharapkan dapat memberikan manfaat lain bagi masyarakat sekitar, mulai dari pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,5 megawatt, air baku 440 liter/detik, hingga pariwisata.(UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button