Berita

Akhirnya Bandara Buntu Kunik, Bandara di Atas Bukit Tator Resmi Beroperasi

USAHAMUSLIM.ID-TATOR, Meskipun sempat tersendat beberapa kali, pembangunan bandara baru di Tanah Toraja, bandara Buntu Kunik yang awal pembangunannya telah dimulai sejak tahun 2011, baru rampung pada pertengahan 2020.

Presiden RI Joko Widodo, diagendakan akan datang dan meresmikan langsung bandara tersebut pada Kamis (18/03) hari ini.

Berdasarkan informasi yang masuk di meja redaksi usahamuslim Kamis pagi ini, presiden juga akan meresmikan bandara Pantar di Alor, Nusa Tenggara Timur dan empat bandara lainnya di Indonesia.

“Ada beberapa proyek infrastruktur yang akan diresmikan secara bersamaan oleh presiden hari ini, yakni 6 bandara, satu waduk yakni Kolam Regulasi Nipa-Nipa Maros dan satu jalan layang, yakni jalan layang Pettarani, Makassar. Untuk peresmian keenam bandara itu akan dilaksanakan secara virtual dari Bandara Buntu Kunik, Tanah Toraja,” tulis sumber UM melalui aplikasi Whatsapp.

Bandar Udara Buntu Kunik sejak Agustus 2020 telah mulai beraktifitas, Pesawat milik maskapai Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara ini pada 20 Agustus 2020, dengan menggunakan pesawat jenis ATR/72-600, menyusul setelah uji coba lintasan dengan pesawat jenis kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan.

Dengan adanya bandara udara yang dibangun di kecamatan Mengkendek, kabupaten Tanah Toraja itu, diharapkan dapat semakin meningkatkan ekonomi dari daerah yang sudah sejak lama dikenal sebagai objek wisata di Sulawesi Selatan ini.

Bandar udara Buntu Kunik yang dibangun untuk menggantikan Bandar Udara Pongtiku di Rantepao, Tator ini memiliki runway dengan panjang 2000 m x 30 m, luas terminal 1.152 M2, dan dapat melayani 45.000 penumpang per tahun.

Diberi nama Buntu Kunik, karena dibangun di atas bukit, setelah memangkas 3 buah bukit. Pembangunannya dilatarbelakangi oleh perencanaan pengembangan industri pariwisata di Toraja.

Diharapkan dengan keberadaan bandara ini, destinasi Toraja akan semakin berkembang, menyikapi animo wisatawan mancanegera untuk berkunjung ke Toraja yang sangat besar.

Selama ini sering sekali terjadi wisatawan mengalihkan perjalanan wisatanya ke daerah lain, karena minimnya akses lewat udara menuju ke Tanah Toraja, sementara perjalanan lewat darat membutuhkan waktu selama 8 hingga 9 jam sejauh 320 km dari Makassar. (UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button