Berita

Produksi Kopi RI Menjanjikan, Sulsel Salah Satu Penyumbang Tertinggi

JAKARTA, USAHAMUSLIM – Produktivitas kopi Indonesia mencatat progres tinggi dalam satu dekade. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat, kopi masih memungkinkan didongkrak dengan capaian di atas 8 juta ton per hektare.

Hal ini disampaikannya saat melakukan panen kopi bersama para petani di Desa Kembahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, pada Jumat (12/7/2024).

“Produktivitas per hektarenya harus naik. Yang banyak masih 1 hektare 1 ton, 2 ton, harusnya bisa masuk ke 8 ton atau 9 ton, kan negara lain bisa di angka-angka itu,” ujarnya kepada wartawan dikutip melalui laman Youtube Sekretariat Presiden.

Apalagi, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa saat ini luas lahan perkebunan kopi sekitar 1,2 juta hektare di seluruh Indonesia. Sehingga perlu agar setiap petani dapat meningkatkan produktivitas.

“Kita memiliki 1,2 juta hektare kopi baik robusta maupun arabika di seluruh Tanah Air Indonesia. Di Lampung Barat ini terbesar ada 60.000 hektare, tapi memang yang banyak hampir 90 persen di sini adalah robusta, arabikanya kira-kira 10-an%,” ujarnya usai panen kopi.

Menurut Kepala Negara, meskipun harga kopi fluktuatif, tetapi secara tahunan cenderung mengalami kenaikan dan permintaan ekspor juga terus meningkat.

Oleh sebab itu, Presiden Ke-7 RI itu mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi.

“Inilah yang tadi saya sampaikan ke Menteri Pertanian agar memberi perhatian kepada kopi. Yang paling penting adalah produktivitas per hektarenya harus naik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden asal Surakarta itu kembali menegaskan agar fokus utama adalah peningkatan produktivitas per hektare, yang saat ini banyak masih pada angka 1-2 ton, namun harus bisa mencapai 8-9 ton seperti di negara lain.

“Jadi tugas kita bersama bagaimana membuat produktivitas per hektarenya menjadi naik drastis. Itu bisa terjadi kalau ada perawatan yang baik, pupuk yang baik, ada jarak tanam yang mungkin lebih rapat sehingga produktivitasnya per hektare bisa menjadi lebih naik. Dan kalau produktivitas per hektare naik, kesejahteraan petani kopi akan menjadi lebih baik,” tuturnya.

Terkait dengan isu pupuk, kata Jokowi, subsidi pupuk telah meningkat hampir dua kali lipat untuk mendukung para petani dalam meningkatkan produksi.

“Subsidinya juga sama naik dua kali lipat. Jadi kalau saya bertanya ke petani-petani yang padi, kemarin-kemarin dalam dua minggu ini enggak ada masalah,” tambahnya.

Selanjutnya, Jokowi juga mendorong hilirisasi produk pertanian, termasuk kopi. Menurutnya, ini mencakup kemasan yang baik dan siap ekspor, bukan hanya menjual dalam bentuk bahan mentah.

“Semua komoditas pertanian harus masuk kepada industrialisasi, masuk kepada hilirisasi,” pungkas Jokowi.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button