Profil Usaha

Jual Sayur Lewat Online Peluang Usaha Baru di Normal Baru

USAHAMUSLIM.ID, TANGERANG – Bagi sebagian orang, belanja sayur termasuk aktifitas yang cukup merepotkan, terutama mereka yang tinggal jauh dari pasar, ditambah pula situasi pandemi saat ini, banyak orang takut untuk keluar rumah dan memilih melakukan pemesanan kebutuhan dari rumah saja.

Peluang itu dimanfaatkan dengan baik oleh Parmi Djana, warga Tangerang, Banten yang membuka usaha penjualan sayur dengan cara online.

Ibu dari tiga orang anak ini mengakui, sejak awal dia mempromosikan usahanya melalui media sosial, pesanan sayur datang bertubi-tubi, membuatnya kewalahan melayani pesanan.

“Baru berjalan berapa bulan, namun respon orang sangat baik. Ini termasuk peluang bisnis yang menjanjikan. Karena sayur dan bumbu dapur ini termasuk kebutuhan pokok, kadang stock sayur dan bumbu saya paling lama hanya 2 hari mampir di rumah, begitu datang langsung habis dipesan oleh pelanggan, “katanya kepada usahamuslim.id.

Ditanya mengenai brand dari usahanya, wanita yang juga berkarir di kantor pelayanan jasa milik swasta ini menjawab belum memiliki nama usaha.

“He he…belum ada brand, karena usaha masih baru, namun walau masih terbilang baru, omzetnya cukup besar dan menjanjikan,” jawabnya.

Walau banyak pedagang sayur keliling yang datang ke perumahan- perumahan, namun seringkali sayuran yang tersedia tidak segar lagi. Berbeda dengan sayur yang dibeli lewat online, karena sayur disimpan dengan baik dan baru diantar setelah ada pesanan.

Hal lain yang membedakan antara belanja sayur online adalah ketersediaan stock yang terjaga.
Berbeda ketika belanja di pasar, yang kadang kita tidak mendapatkan sayur yang diinginkan, karena kita tiba di pasar saat hari telah siang dan tinggal tersisa beberapa sayuran yang belum terjual.

Parmi mengaku menerima pasokan sayur dari petani di daerah sekitar Tangerang, sehingga harganya jauh lebih murah dibandingkan sayur yang dijajakan di pasar maupun yang dijual oleh penjual sayur keliling.

“Selain aneka sayur mayur, saya juga menerima pasokan bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih dan cabe, bahkan kadang buah buahan juga kalau lagi musim, “beber wanita yang juga aktif mengikuti kajian rutin setiap Sabtu dan Minggu pagi itu.

Untuk melayani pesanan dari pelanggannya, Parmi mengaku mengantarkannya langsung, dengan mengambil margin antara Rp 6rb sampai Rp 7rb per kilogram sayur dan kebutuhan dapur yang dia jual.

“Sayur dan kebutuhan dapur yang saya jual, sebenarnya sama dengan sayur yang dijual di pasar tradisional, tetapi kelebihannya harga yang lebih murah, lebih segar, lebih lengkap dan diantarkan langsung ke pemesan, itu nilai plusnya yang membuat usaha ini unggul dan menjanjikan untung yang besar, “ungkapnya.

Sistem pembayaran yang menggunakan cash on delivery (COD), membuat pelanggan senang dan menjadikan bisnis ini cukup menggiurkan untuk dijadikan sumber penghidupan di masa sulit ini.

Dalam satu minggu, Parmi mengklaim biasa menerima 50 sampai 70 orderan yang masuk, dengan jumlah pesanan yang bervariasi.

“Ada yang pesan sekilo, banyak juga yang memesan lebih, biasanya mereka ingin menjualnya kembali,”pungkasnya
(UM/Khairil Anas)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button