Berita

Gempa 7,5 SR di Larantuka, Pasien RS Wahidin Makassar Panik dan Dievakuasi Keluar

USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dan Maluku, menyusul terjadinya gempa magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah barat laut Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur, sekitar pukul 10.20 wita, Selasa (14/12/2021) hari ini.

Sejumlah warga kota Makassar mengaku ikut merasakan adanya getaran. Petugas Keamanan RSU. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Ahmad Vinseus kepada UM mengatakan, beberapa pasien di Rumah Sakit yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan itu terpaksa dievakuasi keluar ruangan.

“Getaran cukup keras, bahkan beberapa kursi dan bangsal pasien bergeser dari tempatnya, makanya kami terpaksa mengevakuasi sejumlah pasien keluar ke tempat yang terbuka,” katanya.

Hal yang sama juga diakui Tola Daeng Pole, yang bertugas sebagai kepala security di salah satu kampus perguruan tinggi swasta, di jalan Serigala, Makassar.

“Mahasiswa berhamburan lari keluar dari ruangan, ketika terjadi getaran. Semua kita arahkan untuk keluar ke lapangan terbuka sampai situasi kembali aman.” kata Dg Pole.

Namun tidak lama kemudian, yakni sekitar jam 12.25, BMKG Sulawesi Selatan, mengakhiri Peringatan Dini Tsunami.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun UM menyebutkan, terjadi 15 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo maksimal 5,6 setelah gempa dengan magnitudo 7,5 yang berpusat di Laut Flores itu.

Seorang warga Makassar yang berada di NTT saat dihubungi melalui aplikasi zello menyebutkan, saat terjadi gempa Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), warga berlarian menuju ke dataran tinggi, karena khawatir akan terjadi gelombang tsunami di laut Flores. Apalagi kejadian gempa di NTT ini bukan kali pertama.

Gempa dengan kekuatan 7,8 SR pernah terjadi di Laut Flores pada 12 Desember 1992 dan memicu tsunami, menyebabkan 2.500 orang meninggal.

Hal itulah yang menyebabkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Namun sekitar pukul 12.25 wita, alat pendeteksi tsunami menunjukkan data bahwa gempa magnitudo 7,5 yang terjadi pada Selasa pagi (14 Desember 2021) tepatnya pada pukul 10:20:22 WIB, dengan lokasi 7,59 LS, 122,26 BT (112 km Barat laut Larantuka-NTT), dengan kedalaman 12 Km itu tidak berpotensi tsunami.

Untuk diketahui, gempa yang disusul dengan perubahan ketinggian gelombang laut antara 0,5 meter sampai 3 meter, adalah level siaga. Sedangkan untuk ketinggian gelombang laut antara 0 meter hingga 0,5 meter itu adalah level waspada.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melalui konfrensi pers secara virtual menyatakan bahwa peringatan dini tsunami akibat gempa dengan magnitudo 7,4 di Laut Flores telah berakhir namun pihaknya mengimbau warga tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan.

“Peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir sehingga kami mohon pemerintah daerah bisa menyampaikan kepada warganya untuk kembali ke tempat masing-masing,” himbau Dwikorita Karnawati melalui konferensi pers secara online dari Jakarta pada Selasa (14/12/2021) siang ini. (UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button