Warga Eksodus Asal Afganistan Terkatung-katung di Makassar
USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Ratusan warga eksodus asal Afganistan terkatung-katung selama 10 tahun tanpa kejelasan nasib, siang ini kembali turun ke jalan mempertanyakan kejelasan mengenai kelanjutan proses perlindungan hidup bagi mereka.
Untuk diketahui, jutaan warga asal Afganistan terpaksa pergi meninggalkan negara mereka, setelah terganggunya keamanan dan perekonomian akibat invasi yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat sejak tahun 2001.
Sebagian dari mereka, mendarat di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di kota Makassar.
Kepada UM, mereka mengaku sebagai warga pencari suaka yang difasilitasi oleh UNHCR yang sedang melobby negara ketiga yang siap menerima mereka.
“Kami telah menunggu 10 tahun di sini. Menunggu kejelasan mengenai negara mana yang bersedia menerima kami. Mereka telah melupakan dan mengabaikan kami.” seru perwakilan dari warga eksodus yang bergerombol di depan gedung DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo,Makassar, Senin (13/12/2021) siang tadi.
Informasi yang dihimpun UM, telah banyak di antara warga eksodus itu yang melakukan aksi bunuh diri di penampungan akibat depresi dengan keadaan mereka yang tidak menentu.
Dari data yang berhasil dihimpun, menyebutkan ada lebih 8.000 pengungsi dan pencari suaka Afghanistan yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, berdasarkan data per Desember 2020, namun hingga kini belum mendapatkan penanganan dari badan organisasi PBB untuk pengungsi (UNHCR). Sementara mereka terlarang untuk bermukim secara permanen di Indonesia.
Bekerja di Indonesia juga merupakan hal yang terlarang bagi mereka, sehingga sulit mendapat akses layanan kesehatan dan pendidikan.
Banyak dari mereka tinggal di kamp pengungsi. Beberapa telah menunggu lebih dari satu dekade sampai negara ketiga menerima mereka, sebuah proses panjang yang melelahkan.
“Ketidakjelasan ini menyebabkan kami bertanya-tanya apakah kami masih dianggap sebagai pengungsi atau pencari suaka,” ujar Abdul Hamid yang ditemui UM. (UM/Kha)