Cara Mudah Mengembangkan Bisnis Kuliner
USAHAMUSLIM.ID – Semakin banyak bisnis makanan dan minuman yang bermunculan di tengah masyarakat saat ini merupakan bentuk respons dari kebutuhan gaya hidup masyarakat modern utamanya di perkotaan. Pola hidup masyarakat yang kini serba online dan praktis menjadikan bisnis makanan dan minuman menjadi salah satu alternatif mata pencaharian yang diminati banyak orang disertai pula dengan nilai keuntungannya yang memang terbilang cukup menggiurkan.
Salah satu yang menjadi daya tarik bisnis kuliner karena selain bisa dijual, juga bisa dikonsumsi sendiri, sehingga keuntungannya tidak hanya terletak pada nominal uang yang diperoleh tetapi juga pada kebutuhan pangan yang terpenuhi.
Ini pula yang menjadikan bisnis kuliner sebagai salah satu jenis usaha yang scaleable atau mudah dikembangkan dan investable atau bisa diinvestasikan.
Demikian dikatakan Ayesha Kusuma Wardhani sebagai founder @eatsii saat menjadi pemateri dalam Ngobrol Bisnis KPMI bersama Arqom dengan tema “Bongkar Rahasia Bangun Bisnis Kuliner yang Scaleable dan Investable” Sabtu,22 Januari 2022.
Memang tidak dipungkiri, bahwa bisnis kuliner menyangkut aneka jenis makanan termasuk minuman di dalamnya, merupakan salah satu sektor yang turut menyumbang kemajuan perekenomian kreatif sebesar 30% yang dikemudian diikuti oleh bisnis mode, fashion dan kerajinan.
Berdasarkan data diperoleh dari Deputi Akses Permodalan, kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Dan tren ini semakin penunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Banyaknya orang yang terjun dalam bidang usaha ini, nampaknya tidak mengurangi kecenderungan masyarakat untuk membuka bisnis kuliner ini, baik secara konvensional maupun secara ‘homemade’, dan peminatnya pun terlihat tidak pernah surut.
Di antara sekian banyak pebisnis kuliner itu banyak yang berhasil berkembang, namun tidak sedikit juga yang mengalami keterpurukan. Bukan karena makanannya yang tidak enak, bukan karena harganya yang mahal, tetapi seringkali bisnis ini layu sebelum berkembang karena penyampaian pesan maupun kesan yang diciptakan tidak sesuai dengan targetnya.
Maka di situlah pentingnya sebuah branding yang baik, agar brand atau usaha Anda dapat tertancap kuat dalam benak para pelanggan, tentu dengan konteks yang positif dan menyenangkan.
Dengan branding yang baik, Anda dapat berkomunikasi lebih dekat dengan pelanggan Anda. Sebab, sebuah brand bukan semata perihal nama dan logo saja, namun Anda juga bisa menciptakan brand story yang kuat dan berkesan agar tercipta keakraban antara Anda dengan pelanggan yang lebih berkualitas. Oleh maka itu, selain branding yang baik, Anda juga perlu memahami persona dari target pemasaran Anda.
Menurut Ayesha Kusuma Wardhani, dari brand yang berkualitas inilah Anda menciptakan kedekatan dengan pelanggan, yang kemudian menjadikan bisnis kuliner Investable atau sebuah usaha yang bisa diinvestasikan.
“Untuk menemukan brand yang baik, sebaiknya anda rajin melakukan riset, termasuk untuk mengatahui makanan yang sedang tren.” katanya.
Dikatakannya, seorang pebisnis kuliner harus inovatif dan tidak boleh stagnan, hanya menggeluti dan membuat satu jenis kuliner dengan varian itu-itu saja.
“Sebagai owner, anda harus memiliki lebih dari satu brand, sehingga ketika brand Anda yang satu gagal mencapai profit, bisa dengan mudah dihandle oleh brand Anda yang lain,” imbuhnya.
Katakan saja anda memiliki satu dapur utama, anda bisa menciptakan aneka varian kuliner di situ dengan menggunakan dua atau tiga brand, dan itu tidak masalah. Apalagi bila sistem pemasarannya dilakukan dengan sistem online.
‘Nah, cara cara itulah yang dimaksud dengan Scaleable, bisnis yang mudah dikembangkan, karena bisa dengan leluasa mengikuti trend dan keadaan.”
Adapun untuk menjadikan bisnis kuliner anda Investable, menurut Ayesha, ada dua cara, yakni boleh dengan sistem organik maupun massive.
Sistem investasi secara organik artinya dilakukan secara mandiri. Semua cabang dan unit bisnis adalah dikelola oleh anda sendiri dibantu karyawan karyawan yang bekerja di bawah kendali anda.
Sedangkan investasi secara massive adalah, anda melakukan kerja sama dengan investor lain dalam bentuk francise.
Untuk menarik minat investor bergabung dalam bisnis kuliner anda, ada tiga hal yang perlu anda miliki:
1. Owner dan Tim Bisnis
Investor selalu memperhatikan apakah sebuah usaha memiliki owner dan tim yang solid. Seorang investor tidak akan berminat untuk bergabung dalam sebuah usaha yang tidak memiliki tim yang solid.
Hal ini bisa dilihat dari reputasi Anda sebagai founder bisnis, atau dari visi dan misi bisnis yang anda bangun.
2. Validasi Produk
Seorang investor baik personal maupun company, selalu akan meminta Validasi produk dari sebuah perusahaan yang akan ditempati menanamkan modalnya.
Validasi produk ini meliputi bagus tidaknya produk, laku atau tidaknya, diterima atau tidaknya produk tersebut oleh masyarakat.
“Nah, untuk mendapatkan validasi produk dan untuk mengetahui apakah produk anda diterima masyarakat, memang harus melalui riset. Jadi kembali lagi ke awal bahwa riset itu penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Karena sifat sebuah bisnis adalah memenuhi kebutuhan masyarakat pelanggan dan itu hanya bisa diketahui bila kita rajin melakukan riset.”
Melalui riset itulah anda melakukan penyusunan dan pencatatan mengenai validasi produk untuk diperlihatkan kepada investor.
3. Berangan angan
Ini mungkin terdengar aneh, tetapi memang tidak bisa dipungkiri semua orang senang berangan-angan atau berandai-andai, termasuk juga para investor.
“Angan-angan yang dimaksud di sini adalah visi atau rencana tujuan sebuah bisnis, investor akan selalu melihat dan mempelajari arah tujuan sebuah bisnis sebelum menanamkan modalnya, kemana dan akan bagaimana bisnis itu lima tahun ke depan, semakin majukah atau semakin mundur, itu musti kita tetapkan arah yang jelas, bila kita ingin menarik minat investor,”
4. Legal standing yang jelas
Bila bisnis anda ingin dilirik investor, maka yang perlu anda miliki juga adalah legal standing yang jelas. Maka sebaiknya perusahaan anda telah berbentuk PT, dan telah memiliki semua dokumen dan syarat syarat sertifikasi yang memang harus dimiliki oleh sebuah industri makanan. Antara lain sertifikat halal, BPOM, dan sertifikasi higienis, karena investor tidak mau mengambil resiko.
Jangan sampai terjadi produk anda yang telah laris di pasaran, tiba tiba dibekukan, dan didenda gara gara tidak mengantongi sertifikasi yang seharusnya sudah dimiliki.
Nah itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi anda yang menggeluti bisnis kuliner dan ingin menjadikan bisnis anda Scaleable dan Investable.(UM)