Menteri UMKM Resmikan Smart Factory Training Center di Universitas Binus Bekasi

USAHAMUSLIM.ID, JAKARTA – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, meresmikan Korea-Indonesia Smart Factory Training Center (SFTC) di Universitas Bina Nusantara (Binus) Bekasi, Senin (2/12/2024). Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian UMKM, Ministry of SMEs and Startups Republic of Korea, serta Innobiz Korea melalui program Official Development Assistance (ODA).
Maman menyatakan, kehadiran SFTC bertujuan meningkatkan daya saing UMKM dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Menurutnya, UMKM berperan vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. Sementara Indonesia unggul dalam potensi pasar, Korea menawarkan teknologi produksi canggih.
“Indonesia membutuhkan percepatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Maman dalam siaran pers Kementerian UMKM, Selasa (3/12/2024). Ia optimistis bahwa dengan dukungan hibah berupa fasilitas dan mesin pelatihan dari Korea, UMKM dapat bersaing di pasar internasional.
Lebih lanjut, Maman menyoroti pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan untuk mendorong inovasi teknologi dalam proses bisnis UMKM. Meski diakui bahwa adopsi teknologi di Indonesia masih perlu ditingkatkan, Korea telah menunjukkan dukungan besar melalui penerapan IoT dan sistem R&D terintegrasi.
“Kami percaya, dengan teknologi modern, UMKM Indonesia mampu meningkatkan produktivitas, daya saing, dan peluang di pasar global,” tambahnya, seperti dilansir dari Kompas.
Senada, Wonyoung Choi, Director General for Global Growth Policy, Ministry of SMEs and Startups Republic of Korea, menegaskan bahwa proyek ini bertujuan mendukung perkembangan industri Indonesia melalui teknologi smart factory. Menurutnya, pusat pelatihan ini dapat menjadi batu loncatan dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja di bidang tersebut.
Gwang-cheon Jeong, Head of Innobiz, menjelaskan bahwa SFTC tidak hanya memberikan pendidikan teknis, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan tenaga kerja yang dapat memimpin industri smart factory di Indonesia.
Sementara itu, George Wijaya Hadipoespito, Vice President of Higher Education Binus University, menyebut proyek ini sebagai tonggak penting dalam menghadapi tantangan industri 4.0 dan masyarakat 5.0. “Dengan kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri, kita mendorong inovasi yang berdampak besar bagi sektor UMKM dan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Proyek ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam transformasi UMKM di Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan mempererat hubungan bilateral kedua negara.