Zakat Dinilai Berpotensi Jadi Instrumen Strategis Membangun Kemandirian Ekonomi Umat

Jakarta – Zakat memiliki potensi besar sebagai instrumen strategis dalam memakmurkan bangsa sekaligus membangun kemandirian ekonomi umat. Hal ini disampaikan Wakil Presiden Human Initiative, Bambang Suherman, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Bambang, sejumlah tantangan masih membayangi ekosistem zakat nasional. Di antaranya rendahnya literasi masyarakat tentang zakat, kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat yang belum sepenuhnya kuat, serta regulasi yang belum sesuai dengan dinamika sosial budaya umat.
“Zakat bisa menjadi instrumen penting untuk membangun kemandirian ekonomi umat. Dengan inovasi yang tepat, zakat tidak hanya meringankan beban, tetapi juga mampu menciptakan kemakmuran baru,” ujarnya. Dikutip dari antaranews.com
Bambang menekankan perlunya kelembagaan zakat yang kokoh agar mampu menjadi lokomotif gerakan zakat nasional. Dalam hal ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga resmi negara memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan kepemimpinan dan menghadirkan terobosan nyata.
“Harapan masyarakat besar. Mereka ingin melihat zakat yang lebih berdampak. Dengan inovasi, kolaborasi, dan akuntabilitas yang terjaga, BAZNAS bisa memperkecil kesenjangan antara potensi dan realisasi zakat,” tegasnya.
Ia menyebut momentum seleksi pimpinan BAZNAS saat ini menjadi titik krusial untuk menjawab berbagai persoalan zakat nasional.
Lima Arah Strategis Penguatan Zakat
Mantan Ketua Forum Zakat (FOZ) itu memaparkan lima langkah strategis yang perlu ditempuh BAZNAS:
- Transparansi tata kelola untuk menjaga akuntabilitas publik.
- Percepatan transformasi digital, agar layanan bagi muzakki maupun mustahik lebih efektif.
- Kolaborasi lintas pihak, melibatkan pemerintah, swasta, masyarakat sipil, akademisi, hingga media.
- Inovasi program pendayagunaan, seperti smart farming dan beasiswa strategis untuk mencetak SDM unggul.
- Penguatan peran sebagai mitra pembangunan bangsa dalam mendukung agenda nasional.
Bambang menegaskan, apabila dikelola dengan tepat, zakat dapat menjadi instrumen strategis pembangunan nasional.
“Zakat bukan hanya ibadah sosial, tetapi juga motor penggerak kemakmuran bangsa,” pungkasnya.