Berita

Yayasan Pendidikan Ibnul Qoyyim Memandang Penting Pengetahuan Dasar SAR, Mengapa ?

USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Indonesia, adalah negara yang paling rawan tertimpa bencana alam di dunia. Posisinya yang tepat berada di garis Khatulistiwa menjadikan negara ini setiap saat diancam berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, serta kebakaran hutan. Maka dari itu sebagai orang yang tinggal di Indonesia yang rawan bencana ini, seharusnya memiliki pengetahuan dasar tentang SAR (Search And Rescue).

Hal itulah yang mengilhami yayasan pendidikan Ibnul Qoyyim Makassar membentuk sebuah tim relawan kemanusiaan yang diberi nama RELIQO atau Relawan Kemanusiaan Ibnul Qoyyim yang dilengkapi berbagai sarana penunjang untuk mendukung kegiatan Search And Rescue (SAR) tersebut.

Koordinator RELIQO, Abdul Hadi Sugianto kepada UM mengatakan, setelah sukses mengadakan sarana penunjang berupa mobil ambulance gratis, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tenaga-tenaga professional dan terampil untuk menjadi tim relawan yang memiliki kemampuan khusus mengenai SAR yang meliputi kemampuan dalam melakukan pencarian, pertolongan, evakuasi dan penyelamatan korban kecelakaan maupun korban bencana alam.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan gelombang pertama yang kami laksanakan bersama Basarnas, yang tujuannya untuk memberikan pelatihan kepada personil relawan kami tentang kemampuan Search And Rescue. Kami sangat serius dalam menggelar kegiatan ini karena menurut kami ini sangat penting, menyikap kondisi negara kita yang rawan terjadi musibah dan bencana alam.” Ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung di kantor BASARNAS Makassar itu rencananya akan berlangsung selama 4 hari, yang berisi sejumlah materi pelatihan yang meliputi pencarian, pertolongan, evakuasi dan penyelamatan korban, dan pada hari ke-4 pelatihan akan dilanjutkan di lokasi pantai Tanjung Bayam, Makassar.

Kepala Kantor Basarnas Makassar, DR. Djunaidi, S.Sos, M.M saat menyampaikan sambutannya mengatakan, kegiatan ini juga merupakan kali pertamanya. Menurut Djunaidi, setelah RELIQO, berturut-turut pihaknya akan melakukan kegiatan serupa kepada potensi SAR lainnya, yakni tim SAR Pemkot Makassar.

“Silakan teman-teman semua mengikuti pelatihan ini dengan seksama, kami sangat bersyukur sekali kepada pihak-pihak yang mau ikut serta dalam membantu tugas-tugas kami. Karena kami menyadari segala keterbatasan yang kami miliki, terutama dalam hal jumlah personil, sehingga keikutsertaan seluruh elemen dan potensi SAR dalam melakukan kegiatan SAR sangat kami sambut baik, “kata Djunaidi.

Ketua Yayasan Ibnul Qoyyim, drh. Ilsan Arvan Nurgas yang turut hadir dalam kegiatan tersebut berharap, setelah pelatihan ini personil-personil relawan kemanusiaan yang tergabung dalam RELIQO menjadi insan-insan yang terlatih SAR. Dirinya berharap seluruh personil RELIQO menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan secara suka rela dan tanpa pamrih.

“Tugas kemanusiaan adalah kewajiban moril bagi setiap individu, dan kami sangat serius dalam hal ini. Itu sebabnya kami memandang penting sekali memiliki relawan yang terlatih untuk melakukan pertolongan terhadap korban musibah secara cepat, tepat dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya atau potensi yang ada, baik sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia yang ada pada komunitas yang kami bina.” Jelas Ilsan.

Untuk gelombang pertama ini, para relawan RELIQO yang ikut dalam diklat SAR, di antaranya :
1. Drh. Ilsan Nurgas
2. Abdul Hadi Sugianto
3. Khairil Anas Abu Salam
4. Ade Kopassandha Jaya
5. Muharman
6. A. Muammar Kadafi
7. Haripin Dg Gassing
8. Wahyu
9. Afdhal
10. Zam-zam
11. M.Fajar
12. Mashuri

Di hari pertama, tim relawan ini mendapatkan materi-materi dasar tentang pengertian dan hakekat SAR, serta penerapannya dalam kegiatan SAR saat operasi di lokasi kebencanaan, dengan para pemateri dari pihak BASARNAS, di antaranya, Fajrin Yusuf yang membawakan materi pengantar pertolongan pertama, Wawan Setiawan membawakan materi cara Pemindahan Korban dan Mekanika Tubuh, dilanjutkan Zaenal dengan materi Penilaian Korban, disusul Darul Astiyadi yang membawakan materi Bantuan Hidup Dasar dan kembali Fajrin Yusuf yang memberikan materi Cara Penanganan Cidera Jaringan Lunak.

Segenap personil RELIQO mengikuti kegiatan pelatihan dengan antusias terutama setelah memahami pentingnya pelaksanaan operasi SAR yang berjalan dengan efektif dan efisien, dan itu hanya dapat terlaksana apabila didukung oleh pengetahuan dan keterampilan SAR yang mantap.

Pembinaan SAR yang dimaksud adalah kegiatan atau tindakan yang berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pengembangan, koordinasi, pengerahan, penggunaan, dan pengendalian terhadap unsur/sarana SAR yang bekerja sama dengan segenap potensi SAR yang ada untuk tercapainya kemampuan dan kesiapan operasional yang dipersyaratkan.(UM/Kh)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button