Info Halal

Sinergi BGN, BPJPH, dan LPH LPPOM: Fondasi Utama Program MBG Halal, Bergizi, dan Berkualitas

 

Dalam upaya mempercepat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemerintah menegaskan pentingnya percepatan sertifikasi halal sebagai jaminan mutu dan integritas pangan bagi masyarakat Indonesia. Melalui sinergi strategis antara Badan Gizi Nasional (BGN), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM, proses sertifikasi halal kini dapat diselesaikan hanya dalam waktu satu bulan—tanpa mengurangi ketelitian dan standar kepatuhan yang berlaku.

Langkah kolaboratif ini bukan sekadar terobosan administratif, melainkan komitmen moral pemerintah dalam memastikan setiap sajian MBG bergizi, aman, halal, dan penuh keberkahan untuk generasi masa depan Indonesia.

Percepatan Sertifikasi Halal: Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Percepatan sertifikasi halal menjadi langkah konkret dalam menjamin kehalalan makanan yang disajikan dalam program MBG. Dalam pelaksanaannya, BGN menggandeng BPJPH dan LPH LPPOM untuk memperkuat ekosistem MBG yang tidak hanya berfokus pada gizi, tetapi juga pada kualitas kehalalan pangan.

Menurut Prof. Dr. Ir. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si., Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi BGN, percepatan ini tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap regulasi BPJPH.

“Satu bulan itu cepat, tapi bukan berarti melonggarkan aturan. Semua persyaratan tetap dipenuhi secara ketat,” tegas Prof. Aida dalam webinar “Halal dalam Genggaman: Sertifikasi Dapur MBG Tuntas dalam 1 Bulan” yang digelar pada 8 Oktober 2025.

Lebih dari 2.500 peserta mengikuti kegiatan tersebut, yang menjadi momentum penting memperkuat sinergi antar-lembaga untuk memastikan proses sertifikasi halal berjalan efektif, efisien, dan akuntabel.

Sinergi Antar-Lembaga: Pilar Utama Keberhasilan MBG Halal

Program MBG yang dijalankan pemerintah merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, keterlibatan tiga lembaga besar—BGN, BPJPH, dan LPH LPPOM—menjadi faktor krusial dalam menjamin integritas dan kualitas program.

  • BGN (Badan Gizi Nasional) berperan dalam menetapkan standar gizi dan keamanan pangan, memastikan bahwa setiap menu MBG memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang.
  • BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) memastikan seluruh proses sertifikasi mengikuti sistem jaminan halal nasional, dengan target penyelesaian hanya dalam satu bulan.
  • LPPOM (Lembaga Pemeriksa Halal), yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun, bertugas melakukan audit halal, pendampingan teknis, dan pembinaan terhadap dapur penyelenggara MBG.

Kolaborasi ini memastikan bahwa percepatan sertifikasi tidak berarti pengurangan kualitas, tetapi merupakan bentuk penyederhanaan proses administratif tanpa mengorbankan keakuratan dan integritas halal.

Prinsip Integritas dan Transparansi dalam Sertifikasi Halal MBG

Dalam implementasinya, proses sertifikasi halal dijalankan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas tinggi. Setiap tahapan verifikasi dilakukan secara sistematis mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan kepada penerima manfaat.

Pemerintah daerah dan sekolah menjadi ujung tombak pelaksanaan program ini di lapangan. Mereka memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada siswa aman dikonsumsi, bergizi tinggi, dan telah bersertifikat halal.

“Kami berterima kasih kepada LPPOM atas pendampingan intensifnya. Percepatan ini bukan hanya soal waktu, tapi juga tentang menjaga kepercayaan masyarakat terhadap mutu dan keberlanjutan program,” tambah Prof. Aida.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Sinergi Sertifikasi Halal

Percepatan sertifikasi halal dalam program MBG tidak hanya memberikan jaminan kehalalan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan pelaku UMKM pangan dan Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG).

Dengan sertifikat halal, para pelaku usaha kecil dapat naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok pangan nasional yang terpercaya. Hal ini menciptakan efek domino positif bagi ekonomi lokal, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing produk pangan Indonesia di pasar global.

Sinergi ini juga memperkuat citra MBG sebagai program berbasis gizi, halal, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045—mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Data Terbaru: Capaian BGN dalam Program MBG Halal

Berdasarkan data dari BGN hingga Oktober 2025, terdapat 30.000 mitra terdaftar dalam portal resmi BGN. Dari jumlah tersebut, 11.504 mitra telah lolos verifikasi, sementara sisanya masih dalam proses penyelesaian sertifikasi.

Target akhir tahun 2025 adalah:

  • 25.400 mitra aktif di daerah aglomerasi,
  • 6.000 SPPG di wilayah terpencil,
  • dengan total penerima manfaat mencapai 82,9 juta orang.

Skala program yang masif ini menegaskan pentingnya sistem yang efisien, terstandar, dan kredibel. Di sinilah peran sertifikasi halal menjadi jaminan utama bahwa seluruh rantai pasok makanan dalam program MBG memenuhi standar kualitas dan syariat Islam.

“Halal On 30”: Edukasi Cepat dan Praktis untuk Pelaku MBG

Sebagai bentuk dukungan edukasi, LPH LPPOM meluncurkan program inovatif bertajuk “Halal On 30”—sesi pembelajaran daring berdurasi 30 menit yang memberikan panduan praktis tentang alur sertifikasi halal.

Program ini dapat diakses melalui tautan bit.ly/HalalOn30 dan menjadi solusi efektif bagi pelaku usaha maupun penyelenggara dapur MBG untuk memahami langkah-langkah sertifikasi dengan cepat, mudah, dan tepat.

Inisiatif ini juga membantu memperluas literasi halal di kalangan masyarakat, memperkuat budaya kepatuhan terhadap standar halal, dan mempercepat transformasi digital dalam proses sertifikasi nasional.

Integrasi Gizi dan Halal: Investasi untuk Masa Depan Bangsa

Lebih dari sekadar memberikan makanan bergizi, program MBG dengan sertifikasi halal adalah investasi jangka panjang bagi kualitas generasi Indonesia.

“Makan Bergizi Gratis bukan sekadar memberi makan, tetapi memastikan setiap suapan membawa nilai gizi, kebersihan, dan keberkahan,” tegas Prof. Aida.

Integrasi antara gizi dan halal mencerminkan keseimbangan antara aspek spiritual dan kesehatan, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara moral.

Dengan dukungan berbagai lembaga dan komitmen pemerintah, sinergi BGN, BPJPH, dan LPPOM diharapkan menjadi model kolaborasi nasional yang efektif, transparan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Kesimpulan: Menuju Ekosistem MBG Halal dan Bergizi untuk Generasi Sehat Indonesia

Sinergi lintas lembaga antara BGN, BPJPH, dan LPH LPPOM menjadi tonggak penting dalam mewujudkan ekosistem Makan Bergizi Gratis yang halal, berkualitas, dan berkelanjutan.

Melalui percepatan sertifikasi halal, proses yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan kini dapat diselesaikan dalam waktu singkat tanpa mengorbankan standar mutu.
Langkah ini membuktikan bahwa percepatan tidak selalu berarti pengurangan kualitas, melainkan efisiensi dengan tetap menjunjung tinggi prinsip integritas dan kehalalan.

Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Aida dalam pesan penutupnya:

“Mari wujudkan Ekosistem MBG Halal dan Bergizi untuk Generasi Sehat Indonesia.”

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, Indonesia melangkah mantap menuju masa depan yang lebih sehat, mandiri, dan penuh keberkahan.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button