Prabowo Bangun 25 Ribu Gudang Darurat untuk Tampung Lonjakan Produksi Jagung dan Beras

Bogor — Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembangunan 25 ribu gudang darurat atau gudang improvisasi untuk menampung produksi jagung dan beras nasional yang melimpah pada tahun ini.
Pengumuman tersebut disampaikan Prabowo dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5). Prabowo menjelaskan bahwa langkah ini merupakan respons cepat terhadap keterbatasan kapasitas gudang milik Perum Bulog dan pemerintah.
“Menteri Pertanian dan sejumlah pejabat melaporkan bahwa mereka kebingungan karena kekurangan gudang. Maka saya buat program kilat: 25 ribu gudang darurat dari bahan yang bisa bertahan 5 hingga 10 tahun,” ujar Prabowo. Dikutip dari antaranews.com
Gudang-gudang sementara tersebut akan menjadi solusi jangka pendek hingga pembangunan fasilitas penyimpanan permanen rampung melalui program Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih. Dalam program itu, pemerintah akan membangun gudang lengkap dengan fasilitas pendingin (cold storage) di 80 ribu desa dalam tiga hingga empat bulan ke depan.
“Ke depan, tidak akan ada lagi hasil panen yang tidak bisa disimpan. Tiap desa akan punya cold storage, hasil panen seperti buah dan sayur bisa dirawat, tidak akan membusuk karena telat dikirim ke pasar,” tegas Prabowo.
Lebih lanjut, setiap KopDes Merah Putih juga akan dilengkapi armada truk untuk mendukung distribusi hasil pertanian dan perikanan ke pasar atau ke offtaker seperti Bulog.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa Bulog telah menyewa gudang tambahan berkapasitas 1,1 juta ton guna menampung lonjakan produksi beras. Saat ini, stok beras nasional mencapai 3,4 juta ton, rekor tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
“Ini kabar baik. Gudang Bulog penuh karena produksi tinggi. Total serapan beras dari Januari hingga April 2025 sudah mencapai 1,7 juta ton,” ungkap Amran dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Rabu (30/4).