Pemerintah Wacanakan Stop Impor Garam pada 2025, Petani Sambut Gembira
USAHAMUSLIM, Jakarta – Pemerintah berencana menghentikan impor sejumlah komoditas pangan, termasuk garam, pada 2025. Kebijakan ini disambut hangat oleh para petani garam Indonesia, yang optimistis langkah tersebut akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Ketua Umum Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI), Jakfar Sodikin, mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah memberikan semangat baru bagi petani. “Petani garam sangat gembira dengan kebijakan tersebut dan kami akan lebih bersemangat dalam membuat garam,” ujar Jakfar, seperti dikutip pada Rabu (1/1/2025). Dikutip dari bisnis.com
Menurutnya, kebijakan ini memberikan kepastian pasar, sehingga produksi garam petani dapat terjual dengan harga yang layak. Ia menambahkan, kebijakan ini juga akan memotivasi petani untuk kembali mengelola lahan garam yang sempat terbengkalai.
Jakfar mengingatkan bahwa pada 2018, produksi garam nasional mencapai 2,8 juta ton, yang meningkat menjadi 2,9 juta ton pada 2019. Namun, anjloknya harga garam pada tahun-tahun berikutnya membuat produksi menurun. Pada 2023, harga garam kembali naik hingga Rp4.000 per kilogram setelah panen yang minim pada 2022 akibat kemarau basah. Saat ini, harga garam berada di kisaran Rp1.000–Rp1.100 per kilogram di titik pengumpulan.
Pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa kebijakan penghentian impor komoditas pangan bertujuan mewujudkan swasembada pangan pada 2027. Selain garam, komoditas lain yang direncanakan untuk berhenti diimpor adalah beras, jagung untuk pakan ternak, dan gula.
Langkah penghentian impor ini akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan target pemerintah untuk meningkatkan kemandirian pangan nasional. Rencana ini sekaligus menjadi angin segar bagi para petani yang berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung swasembada pangan Indonesia.