
Prabu Farm: Menjawab Tantangan Peternakan dengan Inovasi Modern dan Edukasi
Peternakan bukan lagi soal kandang kotor dan bau tak sedap. Di tangan generasi muda seperti Rahmat Gilang Ramadan, konsep peternakan berubah total menjadi sebuah destinasi edukatif yang bersih, modern, dan inspiratif. Di balik nama Prabu Farm, tersimpan visi besar: menyulap stigma negatif peternakan menjadi peluang edukasi yang menyenangkan dan penuh manfaat bagi masyarakat.
Latar Belakang dan Visi Prabu Farm
Berlokasi di Dusun Sanggrahan, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Prabu Farm dikelola oleh Rahmat Bintang Ramadan, seorang lulusan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada yang masih berusia 23 tahun. Meskipun muda, ia sudah mampu memimpin usaha berbasis wisata edukasi peternakan dengan pendekatan yang sangat profesional.
Konsep utamanya adalah menyajikan edukasi seputar peternakan kambing dan domba yang dibagi dalam tiga pilar utama:
- Kambing perah
- Kambing kontes (Peranakan Etawa)
- Domba lokal (baik untuk seni maupun kebutuhan kurban)

Dari ketiga segmen itu, Prabu Farm berusaha membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang modern dan berbasis ilmu, peternakan bisa bersih, estetis, dan bahkan menjadi tempat wisata edukatif yang menyenangkan.
Merombak Stigma Peternakan Lewat Desain Kandang Inovatif
Salah satu keunikan Prabu Farm terletak pada sistem kandangnya. Tidak seperti peternakan tradisional, kandang di sini dirancang dengan pendekatan individu dan sistem pembuangan kotoran yang tersembunyi. Kotoran ternak dialirkan ke lubang sedalam 2 meter sehingga tidak terlihat secara langsung dan tidak menimbulkan bau menyengat. Pembersihan kandang dilakukan rutin setiap 2–3 bulan, dan kotoran diangkut menggunakan truk besar yang masuk melalui lorong khusus.
Tidak hanya itu, Prabu Farm juga menyediakan area umbaran tempat ternak bisa bergerak bebas setelah dimandikan. Area ini kerap digunakan saat menerima kunjungan dari TK atau peserta pelatihan edukatif.
Genetika Jadi Kunci Performa Ternak
Dalam dunia peternakan, performa ternak sangat bergantung pada dua hal: genetik dan lingkungan. Menurut Rahmat, genetik adalah faktor paling krusial. Oleh karena itu, Prabu Farm sangat memperhatikan kualitas pejantan dan indukan. Contohnya, untuk kambing perah mereka menggunakan ras Saanen, sedangkan untuk kambing kontes menggunakan PE (Peranakan Etawa) kualitas juara yang sudah sering menangi kompetisi.
Salah satu misi besar Prabu Farm adalah mengubah persepsi negatif terhadap domba lokal yang sering dianggap kecil. Di sini, domba lokal bisa berbobot hingga 95 kg dan mampu bersaing dengan ras impor seperti Dorper, Texel, atau Awassi. Namun, hal ini masih menjadi pekerjaan rumah besar karena kualitas genetik yang baik belum merata di masyarakat.
Perawatan Ternak Berdasarkan Segmen
Setiap jenis ternak di Prabu Farm dirawat sesuai kebutuhan:
- Kambing kontes mendapatkan perawatan paling intensif karena mengikuti standar estetika tinggi. Mereka dimandikan dua kali sehari dan dirawat dengan produk premium agar tampil maksimal.
- Kambing perah dikelola dengan prinsip good farming practices, cukup dengan menjaga kebersihan dan stres minimal.
- Semua ternak dibersihkan secara rutin dan didesinfeksi seminggu sekali untuk menjaga biosecurity dan kenyamanan hewan.
Nutrisi dan Pakan Berkualitas
Pakan ternak di Prabu Farm disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing segmen. Serat berasal dari hijauan seperti indigovera, kaliandra, turi, serta berbagai jenis rumput seperti pakchong dan odot. Untuk menunjang produksi, konsentrat dengan kandungan protein tinggi (di atas 20% untuk kambing perah) juga digunakan.
Tantangan dan Solusi Edukasi Pasar
Salah satu tantangan dalam memasarkan susu kambing adalah edukasi pasar. Banyak orang masih takut dengan aroma prengus atau amis. Namun, di Prabu Farm, semua proses dilakukan dengan standar kebersihan tinggi. Pemerahan dilakukan dua kali sehari menggunakan mesin, dan hasilnya digunakan untuk berbagai produk olahan seperti:
- Susu pasteurisasi
- Es krim kambing
- Kefir
- Puding
Penjualan Hewan Kurban dan Bibit Unggul
Saat musim kurban, Prabu Farm menyiapkan ratusan hewan dengan kisaran harga mulai dari Rp2 juta untuk bobot 23–24 kg. Untuk kategori jumbo dan premium, tersedia domba dengan bobot 90–100 kg dengan harga mencapai lebih dari Rp9 juta. Selain itu, mereka juga menyediakan bibit kambing perah dan kontes, serta domba kontes berkualitas tinggi.
Harapan dan Akses ke Prabu Farm
Rahmat memiliki harapan besar agar Prabu Farm menjadi inspirasi bagi generasi muda dan pelaku peternakan lainnya. Ia ingin peternakan tak hanya menjadi tempat produksi ternak, tapi juga sebagai ladang belajar, bertukar ide, dan tumbuh bersama.
Untuk kamu yang ingin belajar langsung, Prabu Farm sangat terbuka. Kamu bisa mengunjungi akun media sosial mereka di:
- Instagram: @PrabuFarm
- TikTok: @PrabuFarm
Atau menghubungi langsung lewat kontak yang tersedia di media sosial mereka.
Penutup
Prabu Farm bukan sekadar peternakan. Ia adalah bukti bahwa peternakan bisa bersih, menarik, edukatif, dan berdaya saing tinggi. Dengan pendekatan yang ilmiah, hati yang tulus, dan inovasi modern, stigma lama soal peternakan bisa ditinggalkan jauh di belakang. Mari dukung lebih banyak anak muda seperti Rahmat yang berani mengubah wajah pertanian dan peternakan Indonesia!