ArtikelDinul Islam

Kelalaian di Bulan  Sya’ban

USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Mendekati bulan Ramadhan atau di akhir-akhir bulan Sya’ban, kaum muslimin semakin ramai mengunjungi tempat-tempat wisata. Tentunya sambil menikmati berbagai makanan. Bahkan muncul istilah waktu pada suatu masyarakat yakni minggu terakhir dimana waktunya hari ahad terakhir sebelum Ramadhan, menjadi puncak momen orang pergi berwisata.

Entah apa yang mendasari orang-orang mengkhususkan waktunya di akhir-akhir bulan sya’ban untuk bersenang-senang dengan liburan dan makan-makan. Apakah karena bahagia dengan akan datangnya bulan Ramadhan atau malah sebaliknya merasa berat dengan datangnya bulan Ramadhan karena tidak bebas lagi bersenang-senang.

Amalan-amalan di Bulan Sya’ban

Sebenarnya apa yang sebaiknya kaum muslimin lakukan ketika masuk bulan Sya’ban? Bulan yang juga mempunyai banyak keutamaan namun justru kaum muslimin banyak yang lalai di bulan ini. Bulan Sya’ban yang diapit dua bulan mulia yakni bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Dimana dua bulan ini, merupakan bulan-bulan yang di dalamnya amalan dilipat gandakan pahalanya.

Sehingga ketika masuk bulan Sya’ban, tanpa sadar orang menjadi lalai untuk melaksanakan berbagai ibadah. Bahkan Rasulullah sendiri yang mengatakan bahwa di bulan Sya’ban, keadaan ini banyak menimpa kaum muslimin sehingga kita tidak berbuat amalan sholeh. Padahal ketika bulan Sya’ban ini, waktunya amalan-amalan manusia terangkat kelangit. Sebagaimana dalam suatu hadist berikut ini.

Usamah bin Zaid, beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani)

Nah, dari hadist tersebut nampaklah bahwa jika kita memasuki bulan Sya’ban maka berpuasalah. Dan Nabi Muhammad sendiri memberikan contoh amalan utama tersebut di bulan ini. Rasulullah memperbanyak puasanya bahkan hingga sebulan penuh. Istri Nabi, Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلاَّ شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

“Saya tidak pernah mendapatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR An-Nasai no. 2175 dan At-Tirmidzi no. 736. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasai)

Hikmah Puasa Di Bulan Sya’ban

Beberapa hikmah dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban adalah

  • Amalan kita selama setahun diangkat ke langit pada bulan Sya’ban. Sama halnya dengan hari Senin Kamis, amalan diangkat ke langit juga tiap pekannya. Maka sebaiknya kita melakukan puasa pada masa-masa tersebut.
  • Sebelum masuk Ramadhan, baiknya kita mulai membiasakan diri berpuasa. Ini bisa menjadi sebagai pemanasan. Salah seorang ulama terdahulu, Ibnu Rajab Rahimahullahdalam kitabnya Lathaif Al-Ma’aarif mengatakan, “Berpuasa pada bulan Sya’ban merupakan bentuk latihan untuk puasa Ramadan. Dengan demikian, ia tidak akan merasa berat dan terbebani ketika mulai puasa Ramadan.”
  • Setiap amalan wajib memiliki amalan sunnah yang berguna untuk menutupi kekurangan amalan wajib. Maka melaksanakan puasa-puasa sunnah pada bulan Sya’ban dan bulan Syawal menjadi pelengkap puasa wajid di bulan Ramadhan. Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah menyebutkan di dalam Majmu’ Fatawa,“Para ahli ilmu mengatakan bahwa puasa pada bulan Sya’ban layaknya salat sunah dan salat rawatib bagi salat wajib 5 waktu (yaitu sebagai pelengkap), dan ia seakan-akan menjadi awal untuk menjalani puasa Ramadan.”

Allah menurunkan Al Qur’an pada bulan Ramadhan,. Maka pada bulan tersebut saatnya untuk memperbanyak membaca Al Qur’an. Sehingga kita dapat memanen pahala yang begitu banyak  dari membaca Al Qur’an ini.

Untuk itu bulan Sya’ban menjadi tempat melatih diri untuk menyibukkan diri dengan Al Qur’an. Sehingga ketika masuk Ramadhan, orang akan lebih ringan lagi untuk meningkatkan intensitas baca Qur’annya. Orang mengenal bulan Sya’ban sebagai bulannya pembaca Al Qur’an. Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata:  “Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).”

Persiapan Menyambut Ramadhan  

Melihat begitu agungnya bulan Ramadhan, maka diri kita juga perlu persiapan agar di bulan Ramadhan bisa bisa lebih maksimal untuk untuk mendulang pahala. Maka lakukanlah persiapan-persiapan berikut pada saat bulan Sya’ban menyertai kita.

  • Memperbaharui keimanan. Sehingga diri kita betul-betul semangat dan ikhlas menjalani berbagai ibadah di bulan Ramadhan.
  • Memperbanyak taubat. Karena dosa-dosa yang ada pada diri kita akan menghalangi untuk berbuat kebaikan.
  • Mengevaluasi amalan-amalan kita pada Ramadhan sebelumnya. Apa saja yang masih kurang pada Ramadhan menjadi bahan untuk perbaikan pada Ramdhan kedepannya.
  • Mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadhan dengan mempelajari ilmua agama tentang amalan-amalan yang berkaitan dengan Ramadhan. Bisa dengan menghadiri majelis-majelis ilmu, membaca buku-buku agama serta menyimak audio video tentang bulan Ramadhan.

Terakhir sebagai penyemangat untuk tidak lalai dengan urusan-urusan dunia di bulan Sya’ban. Dan justru sebaliknya kita isi dengan berbagai amalan-amalan sholeh. Mari kita perhatikan perkataan Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan:  “Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman.”

Bagaimana mungkin memanen di bulan Ramadhan sementara tidak ada usaha di bulan-bulan sebelumnya, termasuk bulan Sya’ban ini.

 

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button