Pemerintah Kota Ingin Atasi Banjir, Warga Minta Ganti Rugi
USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Dua kecamatan di kota Makassar yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba, yakni kecamatan Manggala dan kecamatan Biringkanaya, menjadi perhatian serius pemerintah kota Makassar.
Penyempitan aliran sungai akibat pembangunan pemukiman menjadi salah satu sebab terjadinya banjir di kota besar Makassar ini.
Salah satu lokasi banjir terparah selama dua tahun berturut-turut ini adalah perumahan Kodam Tiga, di kelurahan Katimbang, kecamatan Biringkanaya.
Luapan air dari sungai Biring Je’ne yang berada di perbatasan Makassar dan Maros menyebabkan genangan air yang cukup tinggi merendam kompleks perumahan tersebut.
Informasi yang dihimpun usahamuslim.id menyebutkan, sebenarnya upaya pengentasan banjir telah berkali-kali dilakukan di bantaran sungai Biring Je’ne, namun selalu terhambat, karena adanya keluhan dan keberatan dari warga pemilik lahan di tepian sungai.
Seperti diungkapkan salah seorang warga, Daeng Ali (77 tahun) saat ditemui usahamuslim.id di lokasi banjir.
Menurutnya warga minta ganti rugi terhadap lahan mereka sebelum dilakukan pengerukan.
“Sering mi mau dikeruk itu tanggul sungai, mau dikasi lebar supaya lancar ki alirannya, tapi warga selalu menghalangi karena mereka mau dibayar dulu tanahnya baru boleh dikeruk, “ujar Daeng Ali.
Namun menurutnya yang menjadi masalah adalah, sebagian besar lahan perkebunan di tepi sungai tersebut tidak memiliki sertifikat. Warga hanya mengklaim, sebagian lagi hanya memegang akte jual beli.
Sementara itu, Walikota Makassar, Danny Ramadhan Pomanto, saat melakukan pemantauan langsung di Katimbang mengaku akan segera menyusun rencana-rencana untuk mengatasi banjir agar tidak terulang lagi di kala musim hujan tiba.
Antara lain rencana yang akan dilaksanakan adalah melakukan pelebaran terhadap badan sungai, seperti sungai Biring Je’ne yang ada di Katimbang, kecamatan Biringkanaya, Makassar.
“Insya Allah kita akan melakukan upaya pelebaran sungai, mengingat wilayah ini sudah menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Dan kita sudah ketahui penyebabnya, yakni terhambatnya aliran sungai karena adanya penyempitan sungai di Biring Je’ne,” ujar Walikota yang baru dilantik itu.
Uintuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang.
Kita berharap antara pemerintah kota Makassar dan warga masyarakat bisa menemukan kesepakatan, dalam menyelesaikan persoalan bencana banjir yang setiap tahun melanda sejumlah pemukiman warga di kota ini. (UM)