Berita

Pemerintah Kembangkan Wisata Gastronomi Berbasis UMKM untuk Dongkrak Ekonomi Desa

Nusa Dua — Pemerintah melalui Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendorong pengembangan wisata gastronomi berbasis UMKM hingga ke pelosok desa. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi daerah sekaligus memperluas pasar kuliner lokal ke tingkat nasional dan global.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan, pengembangan wisata gastronomi akan difokuskan pada desa wisata sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat. “Kami akan fokus untuk membangun dan menumbuhkan desa wisata,” ujarnya saat membuka Tourism, Gastronomy, and Destination International Conference (TGDIC) 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (17/10).

Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 6.156 desa wisata yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata gastronomi, baik sebagai desa percontohan maupun proyek prioritas nasional.

Menurut Maman, gastronomi yang erat kaitannya dengan kuliner menjadi daya tarik utama sektor pariwisata, karena setiap perjalanan wisatawan hampir selalu diwarnai pengalaman kuliner. “Sektor kuliner bahkan menyumbang sekitar 41 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif nasional,” jelasnya. Dikutip dari antaranews.com

Ia menambahkan, sebagian besar sektor kuliner dan pariwisata digerakkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Untuk memperkuat daya saing mereka, pemerintah menyiapkan pelatihan higienitas, pengemasan, sertifikasi industri rumah tangga, serta sertifikasi halal.

Selain itu, pelaku UMKM juga akan mendapatkan pendampingan manajemen usaha, pelatihan pemasaran digital, hingga program inkubasi bisnis gastronomi di sentra kuliner unggulan daerah. Bahan pangan yang digunakan pun diharapkan berasal dari petani dan nelayan lokal agar memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.

Dukungan permodalan turut disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun 2025, pemerintah mengalokasikan plafon KUR sebesar Rp300 triliun. Hingga 6 Oktober 2025, realisasi penyalurannya telah mencapai Rp206,2 triliun kepada 3,5 juta debitur, dengan penyaluran sektor produksi mencapai Rp124,7 triliun atau melampaui target 60 persen.

Maman juga mengajak berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk berkolaborasi dalam mengembangkan potensi wisata gastronomi desa. Rektor Institut Pariwisata Trisakti, Fetty Asmaniati, menyatakan dukungannya melalui program pendampingan dan edukasi bagi pelaku UMKM.

“Kami dari dunia pendidikan ingin berkontribusi mengangkat pariwisata, gastronomi, dan destinasi wisata lokal. Hingga kini kami telah membina 15 desa wisata di Jawa dan Sumatera,” ujar Fetty.

Ia berharap sinergi pemerintah, akademisi, dan pelaku UMKM dapat memperkuat citra pariwisata kuliner Indonesia di mata dunia.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button