Pedagang Losari Tetap Diberi Ruang Usaha, Pemkot Makassar Siapkan Empat Lokasi Alternatif

Makassar – Pedagang kaki lima (PK5) yang biasa berjualan di kawasan Anjungan Pantai Losari tetap mendapat jaminan ruang usaha meski kawasan tersebut sedang ditata ulang. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menegaskan penataan tidak dimaksudkan untuk mematikan aktivitas para pelaku UMKM.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan relokasi justru bertujuan menjaga Losari tetap steril sebagai ruang interaksi publik sekaligus memberi lokasi berdagang yang lebih representatif.
“Lapak-lapak di sana saya harap dipakai setiap Minggu agar Anjungan Losari benar-benar berfungsi sebagai ruang interaksi, bukan tempat berjualan. Karena itu, pedagang kami arahkan ke CFD Boulevard,” ujarnya dalam rapat koordinasi bersama kelompok pedagang di Balai Kota. Dikutip dari idntimes.com
Empat Lokasi Alternatif
Sebanyak 70 pedagang Losari dialihkan ke area Car Free Day (CFD) Boulevard Panakkukang yang diperluas hingga depan Hotel Myko. Selain itu, Pemkot menyiapkan tiga lokasi alternatif lainnya, yakni kawasan CPI atau Jalan Metro, CFD Jalan Doktor Leimena, dan taman segitiga Patung Gajah di depan Warkop Turatea.
Pemkot juga tengah mengajukan izin penggunaan kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan hingga Antang yang nantinya bisa dipakai pedagang sampai pukul 10.00 pagi.
Penataan Bertahap
Munafri menegaskan penataan Losari dijalankan secara bertahap, serupa dengan yang dilakukan di kawasan Karebosi. Menurutnya, penataan ini tidak dimaksudkan sebagai pembatasan, melainkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat maupun pedagang.
“Biarkan kita menata sambil membersihkan kawasan Anjungan Losari, lalu pedagang kita carikan tempat yang lebih baik, sama seperti pedagang lainnya,” jelasnya.
Relokasi Tanpa Pemaksaan
Ia memastikan relokasi dilakukan tanpa paksaan. Pemkot Makassar terus berkoordinasi dengan camat dan pihak terkait agar pedagang tetap bisa menjalankan usaha. Pemerintah juga membantu komunikasi dengan pengelola lokasi alternatif.
“Bukan berarti pemerintah tidak berusaha. Justru kami ingin mencari tempat yang representatif. Proses ini harus dijalankan dengan baik, tanpa pemaksaan,” tegas Munafri.
Sebelumnya, sejumlah pedagang Losari menggelar protes menuntut kejelasan setelah dua bulan tidak diizinkan berjualan pada Minggu pagi di kawasan tersebut.