Berita

PDB Naik, Lapangan Kerja Bertambah: Industri Non-Migas Jadi Motor Utama Ekonomi 2025

Jakarta – Sektor industri pengolahan non-minyak dan gas (non-migas) terus menunjukkan perannya sebagai motor utama perekonomian Indonesia. Pada kuartal II 2025, sektor ini menyumbang 16,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Hingga Februari 2025, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 19,6 juta orang.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyebut kinerja industri pengolahan non-migas masih impresif dengan pertumbuhan 5,6% secara tahunan (year-on-year/YoY). Angka ini, kata Faisol, menjadi bukti ekspansi sehat yang selaras dengan kontribusinya terhadap PDB sebesar 16,92%.

“Industri pengolahan non-migas adalah pilar utama ekonomi kita. Pertumbuhannya tidak hanya memperkuat PDB, tetapi juga memperluas lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Faisol dalam acara Pembekalan dan Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025). Dikutip dari detik.com

Ekspor dan Investasi Tetap Kuat

Di kancah perdagangan global, industri manufaktur Indonesia juga menunjukkan performa solid. Pada semester I 2025, ekspor industri pengolahan non-migas menyumbang 79,46% dari total ekspor nasional dengan nilai mencapai US$ 107,4 miliar.

Dari sisi investasi, minat pelaku usaha juga terbilang tinggi. Realisasi investasi di sektor industri pengolahan mencapai Rp 366,6 triliun, atau sekitar 38,88% dari total investasi nasional.

“Data ini membuktikan industri bukan hanya penggerak ekonomi, tapi juga pilar kesejahteraan masyarakat,” tambah Faisol.

Strategi Menuju Indonesia Emas 2045

Menurut Faisol, industrialisasi sejatinya adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu strategi besar yang ditempuh adalah membangun industri rakyat dan industri kecil menengah (IKM) berbasis perwilayahan, guna mendukung pemerataan ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, pengembangan perwilayahan dilakukan melalui Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan Peruntukan Industri (KPI), kawasan industri, serta sentra IKM.

“Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan kawasan industri, baik di Jawa maupun luar Jawa. Saat ini terdapat 166 kawasan industri, dengan Batam menjadi salah satu yang berkembang pesat,” kata Faisol menegaskan.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button