Omzet Pedagang Kurma di Tanah Abang Meroket Enam Kali Lipat Jelang Ramadan

Jakarta – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, permintaan kurma di Pasar Tanah Abang Blok F mengalami lonjakan signifikan. Para pedagang mencatat kenaikan omzet hingga enam kali lipat dibandingkan hari biasa, didorong oleh tingginya minat masyarakat untuk membeli kurma sebagai persiapan puasa.
Makmun, salah satu pedagang kurma di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah pembeli mulai terasa sejak tiga minggu sebelum Ramadan. Namun, puncak keramaian biasanya terjadi pada pekan terakhir menjelang puasa.
“Keramaian sudah terasa sejak tiga minggu sebelum puasa, tapi yang paling ramai itu satu minggu sebelum Ramadan,” ujarnya saat ditemui, Rabu (5/3/2025). Dikutip dari detik.com
Ia menambahkan bahwa setelah Ramadan tiba, jumlah pembeli yang datang ke pasar berkurang karena banyak yang memilih berbelanja secara online. “Begitu masuk bulan puasa, yang ke pasar berkurang, mungkin karena takut capek. Sekarang lebih banyak yang beli lewat online,” jelasnya.
Selain untuk konsumsi pribadi, banyak pelanggan membeli kurma dalam jumlah besar untuk dijual kembali atau sebagai hidangan di acara pengajian dan buka bersama.
“Sebelum puasa, kebanyakan pembeli borongan, bisa beli 20 sampai 30 dus untuk dijual lagi. Kalau sudah masuk Ramadan, biasanya hanya untuk konsumsi di rumah, paling beli satu atau dua dus saja,” kata Makmun.
Berkat lonjakan permintaan ini, omzet toko yang dijaga Makmun melonjak drastis. Jika pada hari biasa penjualan berkisar Rp3 juta per hari, dalam periode jelang Ramadan bisa meningkat hingga Rp10 juta per hari. Bahkan, dalam seminggu sebelum puasa, omzetnya bisa menembus Rp20 juta atau lebih per hari.
“Omzet bisa naik tiga kali lipat dari biasanya, lalu terus meningkat hingga enam kali lipat mendekati Ramadan,” ungkapnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kurma tetap menjadi komoditas utama saat Ramadan, baik untuk konsumsi pribadi maupun bisnis, seiring dengan tradisi berbuka puasa dengan buah khas Timur Tengah tersebut.