Berita

OASA Mantapkan Langkah Jadi Pemain Utama Industri Waste-to-Energy di Indonesia

Jakarta – PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menegaskan komitmennya mengembangkan bisnis pengolahan sampah berbasis waste-to-energy (WTE) di Indonesia. Langkah ini dinilai mampu menghadirkan solusi energi bersih yang berkelanjutan sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama & CEO OASA, Bobby Gafur Umar, mengatakan arus investasi energi bersih secara global kini semakin berimbang dengan energi fosil, sehingga menciptakan iklim pendanaan yang kondusif bagi proyek-proyek serupa di Indonesia.

“Industri pengolahan sampah menjadi energi memang sejak awal menjadi fokus bisnis kami. Kami optimistis sektor ini akan tumbuh pesat, apalagi pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (16/8/2025). Dikutip dari antaranews.com

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar sehari sebelumnya, manajemen OASA menegaskan posisi perseroan sebagai pemain utama industri WTE di Tanah Air. Laporan kepada pemegang saham juga menyoroti keberhasilan perusahaan memenangkan proyek pengolahan sampah di Tangerang Selatan dan proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) di Jakarta Barat, yang secara total mampu mengolah sekitar 3.100 ton sampah per hari.

Melalui anak usaha PT Indoplas Energi Hijau (IEH), OASA berencana membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa/PSEL) di Cipeucang, Kota Tangerang Selatan, dengan menggandeng penyedia teknologi asal Tiongkok, China Tianying Inc. (CNTY).

Bobby menambahkan, dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, target penambahan kapasitas pembangkit listrik naik menjadi 69,5 GW, dengan porsi energi baru terbarukan (EBT) mencapai 42,6 GW. Pemerintah juga menargetkan 76 persen bauran energi nasional akan berasal dari EBT.

“Sudah saatnya sistem pengolahan sampah di kota-kota besar Indonesia dibenahi dengan teknologi ramah lingkungan. Kami siap ikut membantu pemerintah daerah mewujudkan hal itu,” kata Bobby.

OASA juga tengah menunggu terbitnya revisi Peraturan Presiden yang akan mempercepat pengembangan industri PLTSa/PSEL. Pemerintah berencana memperluas fasilitas tersebut hingga ke 33 kota di seluruh Indonesia.

Dari sisi kinerja keuangan, OASA mencatat pendapatan bersih Rp66,78 miliar sepanjang 2024, naik 51,24 persen atau Rp22,62 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, pendapatan perseroan berasal dari jasa konstruksi (71,08 persen), jasa konsultasi pengelolaan limbah (16,47 persen), dan penjualan barang (12,45 persen).

Selain itu, rapat pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan direksi. Posisi Direktur Keuangan kini dijabat Soraya Inderasari menggantikan Cendy Hadiputranto.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button