Muslim Life Fair 2022 Momentum Kebangkitan Ekonomi Umat
USAHAMUSLIM.ID, JAKARTA – Pandemi melanda dunia selama 2 tahun ini, menyebabkan ekonomi terpuruk, berbagai lini dan sektor kehidupan memburuk. Banyak pelaku UKM di negeri ini terpaksa harus vakum dan mengurangi produksi akibat daya beli masyarakat yang menurun. Pagelaran event Indonesia Muslim Life Fair seakan hujan yang telah lama dinanti dalam kemarau yang berkepanjangan.
Pameran Muslim Life Fair 2022 yang berlangsung 3 hari (25-27 Maret) terbukti telah menumbuhkan kembali gairah ekonomi umat.
Muslim Life Fair merupakan acara yang dahsyat. Tidak hanya menguntungkan pengunjung dengan penawaran produk halal dan murah, tetapi juga menggugah munculnya para enterpreneur-enterpreneur baru di tengah-tengah pengusaha muslim. Melalui pameran ini UMKM kembali bangkit, perekonomian umat kembali menggeliat.
Secara perlahan pelaku usaha yang selama pandemi terpaksa harus mengurangi produksi, merumahkan karyawan, menjual asset dan menutup sejumlah outlet, kini merasa sangat terbantu dengan adanya event Muslim Life Fair 2022 ini.
Tingginya antusiasme pengunjung yang hadir dalam pameran ini menunjukkan adanya kerinduan masyarakat yang telah lama menantikan waktu untuk berkumpul kembali, sekaligus menunjukkan tingginya harapan masyarakat Indonesia dalam hal pemenuhan akan kebutuhan produk halal dan syar’i.
Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Rachmat Sutarnas Marpaung menyebutkan, pihaknya akan menggelar Muslim Life Fair di sejumlah kota di Indonesia. Di antaranya di Yogyakarta, Purwokerto, dan Surabaya.
“Kami ingin melanjutkan tren pameran produk halal dab ekonomi syariah ini ke dalam skala yang lebih besar yang dikenal dengan nama Muslim Life Fest. Insya Allah akan kita selenggarakan pada bulan Agustus tahun ini.” ungkapnya.
Menurutnya, kesuksesan pelaksanaan Muslim Life Fair 2022 merupakan awal bangkitnya spirit untuk terus menggelorakan produk halal dan memperkenalkan sistem ekonomi syariah kepada masyarakat Indonesia. Untuk itu pihaknya akan terus melanjutkan event-event seperti ini di berbagai kota dalam skala yang lebih besar.
Meski beberapa rangkaian acara dalam event ini harus ditiadakan, karena alasan masih dalam masa pandemi, namun pameran yang berlangsung di Istora GBK Senayan ini tetap padat pengunjung, tercatat lebih dari 20 ribu pengunjung.
Rangkaian kegiatan kajian yang awalnya dijadwalkan menjadi elemen penting dalam pelaksanaan pameran produk halal ini, namun terpaksa harus ditiadakan, tidak mengurangi minat pengunjung untuk hadir dalam pameran. Hal itu terlihat dari panjangnya antrian di pintu masuk area pameran.
Beberapa stand bahkan terlihat ramai terus oleh pengunjung yang ingin membeli produk-produk yang ditawarkan. Utamanya stand yang menjual busana muslim dan pakaian syar’i.
Ajang pameran yang diselenggarakan menjelang bulan Ramadhan merupakan saat yang tepat dalam meningkatkan omzet penjualan dari sejumlah stand yang menawarkan berbagai jenis pakaian muslim seperti jilbab, gamis, kaos kaki, bros hingga bergo.
Beberapa stand mengaku berhasil membukukan omzet ratusan juta rupiah selama 3 hari pelaksanaan pameran. Sesuatu yang di luar dugaan karena melampaui target yang ditetapkan sebelumnya.
Beberapa peserta pameran yang awalnya ragu-ragu apakah bisa mendapat pembeli dan pengunjung dalam masa pandemi seperti ini. Namun setelah pameran berjalan, omzet penjualan yang mereka peroleh ternyata tinggi melampaui target.
Sejumlah pelaku UKM yang selama ini menjajakan produknya melalui online, menjadi terkenal melalui pameran ini. Pola masyarakat yang telah lama merindukan untuk keluar berbelanja juga menjadi faktor kesuksesan dari pelaksanaan pameran Muslim Life Fair 2022. (UM)