Mendag–Menteri UMKM Akan Bahas Solusi Pedagang Thrifting

Bogor – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan siap bertemu dengan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman untuk membahas penyelesaian persoalan pedagang pakaian bekas impor atau thrifting. Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pekan depan.
“Masalah pedagang thrifting nanti kita bahas bersama. Saya juga akan bertemu Pak Maman minggu depan,” ujar Budi dalam konferensi pers di Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat. Dikutip dari antaranews.com
Menurut Budi, dialog dengan Menteri UMKM akan difokuskan pada langkah penyelesaian bagi pedagang yang selama ini menggantungkan usaha pada penjualan pakaian bekas impor.
Lonjakan Impor Ganggu Pasar Domestik
Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan bahwa impor baju bekas mengalami lonjakan signifikan: dari 7 ton pada 2021 menjadi 3.600 ton pada 2024. Hingga Agustus 2025, jumlah impor tercatat sekitar 1.800 ton.
Maman menilai maraknya impor baju bekas telah mengganggu pasar domestik dan merugikan pelaku UMKM. Karena itu, ia menegaskan perlunya penghentian impor secara tegas dan terstruktur dari hulu hingga hilir.
“Hulunya harus ditutup dulu. Sehebat apa pun pendampingan bagi UMKM, kalau alur hulunya masih terbuka, tidak akan mungkin bisa dihentikan,” kata Maman.
Pendampingan UMKM dan Arahan Presiden
Di sisi hilir, pemerintah menyiapkan pendampingan bagi UMKM agar dapat beralih ke produk pengganti sehingga tidak lagi bergantung pada penjualan pakaian bekas impor. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pelaku UMKM—termasuk pedagang thrifting—tetap terlindungi dan tidak kehilangan mata pencaharian seiring pengetatan impor.
Dengan menutup jalur impor di hulu sekaligus memberi alternatif usaha di hilir, pemerintah berharap solusi yang ditempuh dapat menguntungkan semua pihak dan menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih sehat.