Tips Bisnis

Panduan Lengkap Sebelum Memulai Bisnis Franchise

Memulai bisnis franchise – Jujur saja, siapa sih yang nggak tergiur sama bisnis franchise? Brand udah dikenal, sistemnya udah jalan, tinggal buka cabang dan (semoga) cuan ngalir. Tapi… realitanya nggak semudah itu, Sob. Saya juga dulu sempat mikir, “Wah, kalau beli franchise ayam goreng aja udah bisa langsung rame kayak di mal-mal itu.” Padahal ya, banyak banget yang mesti disiapin sebelum bener-bener nyemplung ke dunia franchise.

Nah, karena saya pernah bantuin teman yang mau jadi franchisee dan juga sempat diskusi sama beberapa pelaku usaha waralaba, kali ini saya mau cerita hal-hal penting yang perlu kamu siapin sebelum mulai bisnis franchise. Nggak usah tegang, bahasannya santai aja—kayak ngobrol warung kopi, tapi tetap berbobot biar kamu nggak asal ikut tren doang.

1. Ngerti Dulu Apa Itu Franchise

Sebelum kita bahas panjang lebar, yuk pastiin dulu kamu paham: franchise itu apa sih?

Franchise atau waralaba adalah sistem kerja sama bisnis. Sederhananya, kamu jadi pemilik cabang dari bisnis orang lain. Kamu pakai nama brand mereka, jual produknya, dan ikutin sistem mereka—tapi tetap dikelola sendiri. Sebagai gantinya, kamu bayar franchise fee di awal dan kadang juga bayar royalti bulanan.

Gampangnya, kamu jadi kayak mitra usaha. Tapi bukan mitra iseng-iseng lho, karena kamu harus serius ngejalanin bisnisnya sesuai standar mereka.

2. Nggak Semua Usaha Cocok Diwaralabakan

Buat kamu yang punya usaha sendiri dan mikir, “Kayaknya usaha gue bisa diwaralabakan deh,” coba pikir-pikir lagi. Kenapa? Karena nggak semua bisnis siap untuk jadi franchise.

Ini dia beberapa “checklist” penting yang harus kamu punya kalau mau usaha kamu dilirik buat diwaralabakan:

  • Usaha udah terbukti cuan dan stabil (bukan baru coba-coba sebulan dua bulan).
  • Punya keunikan atau ciri khas yang sulit ditiru orang lain.
  • Sistem bisnis kamu harus mudah diajarin ke orang lain, maksimal butuh 2–3 bulan untuk training.
  • Bisnis kamu harus bisa jalan di berbagai tempat, nggak cuma cocok di kota tertentu aja.
  • Ada SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas. Dari beli bahan, melayani pelanggan, sampe bersihin tempat, semua harus terstruktur.
  • Nilai investasinya masuk akal dan nggak bikin orang mundur waktu lihat angkanya.
  • Punya SDM dan modal yang cukup buat bantu mitra jalanin bisnisnya.
  • Harus ada komitmen menjaga hubungan baik sama mitra. Bukan cuma urusan duit, tapi juga saling bantu.
  • Dan yang paling penting: sistem manajemen kamu harus kuat. Jangan cuma bergantung sama insting.

3. Kalau Mau Legal, Harus Urus STPW Dulu

Ini penting banget. Banyak yang kelewat bagian ini karena mikir, “Ah, yang penting jalan dulu aja.” Padahal, kalau kamu mau main di dunia franchise secara resmi, kamu wajib punya STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba).

STPW ini dibagi dua:

  • STPW Pemberi Waralaba: Buat si empunya brand.
  • STPW Penerima Waralaba: Buat mitra/franchisee-nya.

Syarat ngurus STPW juga nggak asal-asalan. Antara lain:

  • Usaha punya ciri khas
  • Udah terbukti ngasih keuntungan
  • Ada standar layanan tertulis
  • Gampang diajarin
  • Bisa kasih dukungan berkelanjutan
  • Punya Hak Kekayaan Intelektual (ini wajib didaftarkan)

Dan jangan kaget, ada aturan bahwa bisnis yang mau diwaralabakan harus udah dijalankan minimal 5 tahun. Jadi, kalau kamu masih baru jalan setahun dua tahun, mending fokus konsolidasi dulu deh.

4. SOP Itu Bukan Buat Gaya-Gayaan

Saya pernah denger orang bilang, “Wah, usaha gue udah punya SOP lho.” Tapi pas dicek, SOP-nya cuma selembar kertas fotokopi yang udah kusut, isinya cuma 4 poin. 😅

Padahal, SOP itu nyawa dari bisnis franchise. Karena kamu bakal nyuruh orang lain ngejalanin bisnismu, kamu harus bisa ngajarin sistem itu secara rinci dan konsisten. Mulai dari cara nyapa pelanggan, nimbang bahan, masak produk, sampai cara nyapu lantai sekalipun.

Dan jangan lupa, SOP harus dibarengi dengan training yang bener. Nggak bisa cuma kasih buku manual terus berharap mitra bisa jalan sendiri. Harus ada supervisi, evaluasi, dan pendampingan.

5. Lengkapi Semua Dokumen Pendukung

Ini bukan sekadar formalitas, tapi kamu beneran butuh dokumen-dokumen ini supaya bisnis kamu keliatan profesional dan meyakinkan.

Beberapa dokumen yang wajib kamu siapkan:

  • Simulasi Keuangan: biar calon mitra tahu kapan mereka bisa balik modal.
  • Materi Promosi: brosur, form minat, presentasi.
  • Legalitas: perjanjian franchise, LOI, STPW.
  • Manual Operasional: termasuk SOP buat franchisee & franchisor.
  • Sistem Akuntansi & Software: biar semua transaksi bisa dipantau.

6. Menjaga Kualitas = Menjaga Kepercayaan

Ingat, orang beli franchise kamu karena mereka percaya sama sistem dan kualitas brand kamu. Tapi kalau kamu sebagai franchisor lepas tangan setelah franchisee buka usaha, jangan heran kalau bisnisnya melempem.

Yang harus kamu lakukan:

  • Rutin monitor outlet mitra
  • Kasih update produk dan promo terbaru
  • Buka ruang komunikasi dua arah
  • Jaga kualitas bahan baku (kalau terpusat)
  • Terus perkuat branding

Saya pernah lihat satu brand kopi kekinian yang tadinya booming banget, tapi karena franchisor-nya nggak ngontrol kualitas dan outlet makin acak-acakan, sekarang tinggal kenangan. Sayang banget, padahal dulu sempat viral.

7. Visi Sama, Baru Bisa Jalan Bareng

Terakhir, ini hal yang sering dilupakan: kesuksesan franchise itu soal sinergi antara franchisor dan franchisee.

Kalau visi kamu cuma pengen cepet ekspansi dan cari duit, tapi mitra kamu pengennya slow pace dan nggak mau ribet, ya bisa tabrakan di tengah jalan. Jadi dari awal, penting banget saling terbuka, saling ngerti arah bisnis, dan punya komitmen bareng.

Penutup: Franchise Itu Bukan Jalan Pintas, Tapi Jalan Panjang

Banyak orang salah paham, mikir bisnis franchise itu semacam shortcut jadi kaya. Padahal, ini tuh lebih kayak lari marathon daripada sprint. Harus siap tenaga, strategi, mental, dan tentu aja… persiapan yang matang.

Kalau kamu emang serius mau terjun ke dunia franchise—baik sebagai franchisor maupun franchisee—saran saya: luangkan waktu untuk benar-benar riset dan bangun fondasi yang kuat. Jangan cuma karena ikut-ikutan tren atau tergoda janji manis brosur.

Dan kalau kamu udah siap, jalanin dengan konsisten. Karena franchise yang bagus itu nggak cuma soal jualan produk, tapi juga soal bangun ekosistem yang sehat dan saling support.

Bermanfaat? Jangan Lupa Share, Ya!
Kalau kamu merasa artikel ini ngebantu kamu atau temanmu yang lagi mikirin soal bisnis franchise, jangan ragu buat like dan bagikan. Kita semua pengusaha pemula dulunya, dan saling dukung itu salah satu kekuatan kita. 💪

Semangat, Sobat Wirausaha. Siapa tahu franchise kamu bakal jadi next big thing di Indonesia! 🚀

 

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button