Membuka Kantor dan Bimbel dari Rumah. Bisakah?
USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Seiring dengan permintaan yang makin banyak, serta kebutuhan akan sarana dan tempat bimbingan belajar yang makin meningkat, maka bisnis pendidikan berbentuk BIMBEL (Bimbingan Belajar) terus menjamur , terutama di kota-kota besar.
Bukan hanya pelajar, bahkan orang yang ingin mejadi pegawai pun membutuhkan bantuan Bimbel. Baik untuk mendukung kegiatan sekolah sehari-hari, untuk persiapan masuk perguruan tinggi, untuk mengikuti seleksi CPNS, maupun untuk meningkatkan kompetensi di tempat kerjanya masing-masing.
Ini merupakan peluang yang harus segera ditangkap dan dimanfaatkan sebagai ladang bisnis untuk mereka yang tergolong sebagai pebisnis pemula.
Yang perlu diketahui adalah, membuka usaha jasa bimbingan belajar (bimbel) atau les privat, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, bahkan sangat mudah dibandingkan dengan membuka usaha dagang barang atau bisnis jasa yang lain.
Selain mudah karena modalnya tidak terlalu besar, juga karena bisa dilakukan secara online dan di mana saja. Tidak harus memiliki gedung yang besar. Selain itu, usaha ini terbukti bisa memberikan untung yang lumayan besar. Bahkan, seorang mahasiswa pun bisa membuka usaha ini sambil menjalankan aktifitasnya sebagai mahasiswa.
Bagi yang tertarik terjun di bisnis bimbel ini, seorang penggiat bimbel sekaligus owner dari Umara Academy, Andi Ikhsan Maulana berkenan membagi tips dan langkah-langkah yang wajib dipersiapkan, di antaranya:
1. Tentukan Konsep
Sebelum memulai usaha Bimbel, sebaiknya tentukan dahulu konsep dan rencana yang tepat serta matang. Bimbel jenis apa yang akan dibuka. Apakah untuk umum atau khusus untuk pelajar SD, SMP, SMA.
“Kalau misalnya konsepnya khusus untuk pelajar, tentukan apakah Bimbel yang akan kita jalankan itu untuk semua mata pelajaran atau hanya untuk suatu mata pelajaran tertentu.” kata Ikhsan.
Konsep dan rencana itu dari awal sudah harus dimatangkan, agar target pasar yang dijadikan sasaran bisa jelas dan fokus.
2. Tentukan Sistem Kerjanya
Kemudian tentukan juga cara kerja bimbel tersebut, Anda membuka private class atau kelas bersama. Tentukan juga bagaimana cara pembayaran siswa, apakah mereka membayar setiap kali pertemuan atau setiap bulan.
“Cara kerja, metode dan peroses kegiatan belajar-mengajar, serta sistem pembayaran itu semua juga harus disampaikan sejak awal pendaftaran, agar tidak terjadi perselisihan antara pihak bimbel dan peserta bimbel di tengah kegiatan pembelajaran”. Urai Ikhsan.
3. Berkantor dari Rumah
Bila konsep, sistem pembelajaran serta metode pembayaran telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan tempat untuk dijadikan kantor.
“Hindari menyewa tempat saat baru memulai membuka bimbel, karena kita belum punya gambaran bagaimana perkembangan mengenai usaha tersebut berjalan.”
beber Ikhsan sembari mencontohkan Umara Academy yang memanfaatkan rumah tinggalnya sebagai kantor, sedangkan kegiatan belajar dilaksanakan secera privat antara pengajar dan peserta didik di rumah masing-masing.
Untuk menyewa tempat tentu membutuhkan biaya yang besar, maka untuk menghindari resiko sebaiknya manfaatkan saja ruang kosong yang ada di rumah, apakah dengan menggunakan ruang tamu atau ruangan lain yang ditata sedemikian rupa menyerupai kantor, sambil menunggu dan mempelajari perkembangan dari usaha bimbel yang kita rintis. Bila telah sukses, maka bolehlah mulai mencari tempat yang memenuhi standar.
4. Persiapkan SDM/Tenaga Pengajar
Untuk tenaga pengajarnya, boleh dengan mengajak teman, atau bekerjasama dengan teman sesama pengajar.
“Ketika awal mula mendirikan Umara Academy saya juga melakukan kerjasama dengan kawan-kawan, utamanya yang berprofesi sebagai pengajar, atau memiliki kompetensi sebagai guru atau pengajar, saat ini Umara Academi telah memiliki 22 pengajar,” lanjut Ikhsan Maulana.
Melakukan kolaborasi atau kerjasama dalam membangun sebuah bimbel adalah merupakan hal yang hukumnya wajib, sebab tidak mungkin seorang diri menghadapi sekian banyak anak didik dari berbagai level dan usia yang berbeda-beda.
Bahkan kolaborasi inilah yang menjadi penentu maju dan berkembangnya usaha bimbel yang dibangun. Tenaga pengajar yang banyak serta lengkap juga memungkinkan jasa bimbel yang kita jalankan dapat menerima lebih banyak siswa tanpa kesulitan dalam hal pengajaran.
Untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup berkualitas dan berkompeten dalam mendidik saat ini bukanlah sesuatu yang sulit. Banyak sekali alumni perguruan tinggi dengan berbagai latar belakang pendidikan yang siap bergabung.
Pilihlah SDM yang memiliki kemampuan psikologi komunikasi agar materi yang mereka ajarkan ke peserta didik dapat dengan mudah dipahami.
5. Buatlah Suasana Belajar Menyenangkan
Menciptakan suasan belajar yang menyenangkan, adalah merupakan aspek penentu sukses atau tidaknya bisnis bimbel yang kita jalankan.
Suasana yang nyaman bisa membuat peserta didik betah dan mudah menerima pelajaran. Kenyamanan yang mereka rasakan, akan diceritakan ke orang lain, sehingga makin banyak yang tertarik untuk ikut menjadi peserta didik di Lembaga Bimbel kita.
Perlu diketahui, bahwa kebutuhan peserta didik berbeda antara satu dengan yang lain, maka dalam menjalankan kegiatan les privat ini, pengajar harus mampu menyesuaikan materi yang disampaikan dengan kebutuhan masing-masing anak didik.
6. Marketing dan Promosi yang Tepat
Marketing dan Promosi adalah langkah yang penting dilakukan dalam upaya mendapatkan calon siswa dan peserta didik.
Buatlah promosi bimbel pada target yang telah ditentukan sesuai dengan konsep dari bisnis bimbel yang dijalankan, dan lakukan dengan marketing yang tepat.
Pilihlah cara pemasaran dengan biaya yang sedikit namun efektif, untuk menghindari pengeluaran biaya yang terlalu besar bahkan terkesan sia-sia. Promosi bisa dilakukan dengan menyebar brosur di sekolah-sekolah, atau memanfaatkan media sosial, facebook, instagram, twiter dan lain-lain.
Promosi bisa juga dilakukan dengan cara memberikan les gratis pada sekelompok siswa, lalu sampaikan betapa pentingnya mengikuti les privat untuk mendapatkan kualitas pendidikan.
Untuk target siswa anak-anak, dekati orang tua siswa dengan menunjukkan keistimewaan bimbel Anda dari bimbel yang lain.
7. Administrasi yang Rapi
Meskipun dilakukan sendiri, tetapi dokumentasi pencatatan serta penataan administrasi tetap perlu dilakukan. Mengelola administrasi bimbel dengan rapi dengan cara menyusun jadwal, termasuk membuat silabus dan materi-materi pelajaran yang digunakan.
Buatlah semua dokumen yang diperlukan seperti absensi, jadwal pelajaran, rencana pembelajaran maupun catatan kemajuan siswa.
Materi bisa dibuat sendiri dari berbagai sumber asalkan sesuai dengan aturan kurikulum dari pemerintah.
8. Kelola Keuangan dengan Baik
Bukan hanya adminstrasi surat-menyurat serta pembukuan yang harus rapi, yang tidak kalah pentingnya juga adalah administrasi keuangan.
Pisahkan keuangan pribadi dari keuangan bisnis bimbel yang Anda kelola.
Buat pembukuan keuangan bimbel yang rapi, dimulai dengan mencatat semua modal yang digunakan sejak awal. Bukukan semua transaksi secara rinci, mulai dari pendapatan dan pengeluaran, kemudian hitunglah dengan benar untuk mengetahui berapa laba yang didapatkan.
Meskipun sedikit rumit, namun sistem pembukuan itu penting dan memiliki banyak manfaat untuk kemajuan setiap usaha.
Untuk memudahkan dalam pembukuan keuangan, boleh menggunakan software akuntansi online Jurnal untuk pembukuan keuangan bisnis.
Dengan Software Akuntansi Online Jurnal ini, Anda cukup mencatat transaksi bisnis pada Jurnal, dan Jurnal akan mengolanya menjadi laporan keuangan yang akurat dan terperinci, baik laporan laba rugi maupun arus kas.
Saat ini software Akuntansi Online Jurnal menyediakan free trial yang bisa dimanfaatkan selama 14 hari.
Jadi, tunggu apa lagi ?
Segeralah mulai bisnis bimbel Anda dan dapatkan keuntungan dan keberkahannya yang berlimpah. Sebab pendidikan adalah hak segala umur. (UM)