Ma’ruf Amin Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Ekonomi Syariah

JAKARTA — Wakil Presiden RI periode 2019–2024, Ma’ruf Amin, mengingatkan kembali janji Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Badan Ekonomi Syariah. Menurut Ma’ruf, meski Prabowo telah 10 bulan menjabat, komitmen tersebut belum terealisasi.
“Saya sebenarnya sedang menunggu kabar dari Bu Sri (Menteri Keuangan Sri Mulyani) soal badan ini. Pak Prabowo bilang ke saya, ‘Saya masih punya utang sama Pak Kiai terkait Badan Ekonomi Syariah ini’,” ujar Ma’ruf dalam Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Rabu (13/8/2025). Dikutip dari detik.com
Ma’ruf menjelaskan, Badan Ekonomi Syariah diharapkan menjadi penggerak lintas sektor, tidak hanya terbatas pada industri keuangan syariah. Lembaga ini juga akan mengembangkan sektor industri halal, kewirausahaan berbasis pesantren, dan komunitas.
“Supaya ada yang menavigasi jalannya semua ini,” ujarnya.
Ia optimistis, keberadaan badan tersebut dapat membawa Indonesia menjadi ekonomi syariah terbesar di dunia. Berdasarkan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025, Indonesia kini berada di peringkat ketiga.
“Dari peringkat 15, kita naik ke 8, lalu 5, dan sekarang 3. Untuk naik dari 3 ke 1, itu cuma dua lompatan. Saya kira 1–2 tahun cukup untuk kita menjadi nomor 1 dunia,” kata Ma’ruf.
Selain badan khusus, Ma’ruf juga menyinggung rencana pembentukan Undang-Undang (UU) Ekonomi Syariah. Regulasi ini, kata dia, akan memperkuat ekosistem syariah di tanah air yang memiliki potensi besar, mengingat mayoritas penduduknya muslim.
“Kemarin saya bicara dengan Ketua Komisi XI DPR RI. Kata Pak Misbakhun, DPR akan menginisiasi UU ini. Jadi saya kira tinggal… tinggal tok saja kalau begitu,” pungkasnya.