Kuliner Jadi Jembatan Diplomasi Indonesia di Mata Dunia

Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa kuliner Nusantara memiliki peran strategis sebagai jembatan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan masyarakat global.
“Kuliner adalah jembatan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan masyarakat global. Semoga dengan kekayaan kuliner di Indonesia, mampu juga mendukung pembangunan berkelanjutan melalui UMKM,” ujar Rachmat dalam keterangan pers, Jumat (19/9/2025). Dikutip dari rri.co.id
Menurutnya, kekayaan kuliner Indonesia tidak hanya sekadar sajian makanan, melainkan identitas bangsa yang merepresentasikan keragaman budaya, sejarah, dan kekayaan alam nusantara. Hidangan tradisional juga menjadi simbol nilai luhur serta warisan leluhur yang diwariskan turun-temurun.
Rachmat menambahkan, keberagaman kuliner lokal yang berpadu harmonis mencerminkan kesatuan sekaligus keanekaragaman bangsa. Karena itu, upaya pelestarian dan promosi kuliner tradisional melalui berbagai media dinilai penting untuk menjaga dan memperkuat identitas keindonesiaan.
Salah satu bentuk promosi tersebut tercermin dalam film dokumenter “Jejak Rasa Yogyakarta” karya sutradara Garin Nugroho. Film ini menampilkan Yogyakarta sebagai kota dengan kekayaan budaya, kehangatan masyarakat, serta warisan kuliner yang mendalam.
Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, turut mengapresiasi karya tersebut. Ia menilai film itu berhasil menggambarkan kuliner sebagai refleksi identitas sekaligus keberagaman Indonesia.
Selain film, Bappenas juga mendukung penerbitan trilogi buku “Soto, Sambal, Nasi” yang tidak hanya menyajikan resep legendaris, tetapi juga mengangkat kisah serta tradisi yang melingkupi kuliner Nusantara.
“Buku ini menghadirkan lebih dari sekadar resep. Ia membawa pembaca merasakan nuansa, filosofi, dan makna kuliner yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia,” jelas Vivi.