Kemitraan Rantai Pasok Dinilai Kunci Dorong Produktivitas UMKM

Jakarta – Penguatan rantai pasok melalui kemitraan dinilai menjadi strategi penting untuk meningkatkan produktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menegaskan bahwa bentuk kemitraan yang dibutuhkan bukanlah berbasis belas kasihan, melainkan kerja sama business to business (B2B) yang mampu memperkuat ekosistem usaha.
“Bukan kemitraan yang sifatnya charity, bukan karena kasihan. Ini adalah kemitraan rantai pasok, business to business (B2B), yang bisa memperkuat ekosistem usaha. Dengan pola ini, kami berharap UMKM dapat menjadi bagian dari rantai pasok usaha yang lebih besar,” ujar Riza dalam talkshow Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Jakarta, Jumat (22/8/2025). Dikutip dari detik.com
Menurutnya, penguatan UMKM menjadi langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045. Pasalnya, jumlah UMKM di Indonesia sangat besar, mencapai sekitar 60 juta unit usaha.
“Signifikansi UMKM jelas karena populasinya paling besar. Namun, di saat yang sama kami juga memperkuat pendampingan, melakukan kurasi, dan memberi fasilitasi agar UMKM bisa naik kelas,” katanya.
Riza menambahkan, melalui strategi tersebut, pemerintah berharap kualitas ekonomi nasional dapat meningkat. Dua hal utama yang ditargetkan adalah transformasi usaha informal menjadi formal, serta terbentuknya kemitraan rantai pasok yang semakin solid.
“Dengan begitu, kualitas ekonomi kita ke depan akan semakin baik,” tuturnya.