Kemenparekraf Dorong Inovasi dan Akses Modal untuk Tingkatkan Daya Saing Usaha Pariwisata

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus menggencarkan berbagai program untuk memperkuat sektor pariwisata nasional. Sejumlah inisiatif seperti Pengembangan Usaha Desa Wisata, Wonderful Indonesia Scale-Up Hub (WISH), Food Startup Indonesia, dan Wonderful Indonesia Gourmet (WIG) diluncurkan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pelaku usaha pariwisata di berbagai lini.
Dalam Forum Komunikasi Sinergi Pengembangan dan Permodalan Bagi Usaha Pariwisata yang digelar di Jakarta pada 19 Juni, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, menekankan pentingnya inovasi yang menyesuaikan produk pariwisata dengan kebutuhan pasar.
“Inovasi produk yang relevan dapat meningkatkan pengeluaran wisatawan dan memperpanjang masa tinggal mereka di destinasi wisata,” kata Rizki. Dikutip dari haibandung.
Ia juga menyebut, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara pada 2024 tercatat sebesar 1.391,85 dolar AS per kunjungan, yang sebagian besar dihabiskan untuk akomodasi, kuliner, suvenir, hiburan, serta paket tur lokal.
Lebih lanjut, Rizki menyoroti potensi sektor wellness seperti spa dan kosmetik sebagai peluang baru yang belum tergarap maksimal di Indonesia. Ia merujuk pada keberhasilan Korea Selatan dan Thailand dalam mengembangkan sektor ini sebagai penopang ekonomi pariwisata.
Mendorong kolaborasi lintas sektor, Pelaksana Harian Kepala Badan Pusat Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) DKI Jakarta, Arimbi Putik, menekankan perlunya sinergi antara lembaga pemerintah, dunia usaha, dan perbankan untuk memperluas akses informasi dan pendanaan bagi pelaku usaha pariwisata.
“Dengan dukungan kebijakan yang terpadu, pelaku usaha bisa lebih mudah mengakses modal dan peluang pasar, terutama di sektor layanan pariwisata premium yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi,” ujar Arimbi.