Kemendag: Ritel Harus Berinovasi agar Tak Tergusur Perubahan Pola Konsumsi

Tangerang Selatan – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi di sektor ritel untuk menghadapi perubahan perilaku konsumen yang terus berkembang. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, menyebut pelaku usaha ritel harus sigap bertransformasi agar tidak tergerus zaman.
Iqbal menjelaskan bahwa sejak pandemi COVID-19, pola belanja masyarakat mulai berubah. Konsumen kini lebih memilih membeli barang sesuai kebutuhan saat itu, alih-alih berbelanja secara bulanan seperti sebelumnya.
“Perubahan pola konsumsi sudah terjadi sejak COVID-19. Konsumen datang ke toko bukan lagi untuk belanja rutin, tapi hanya saat perlu. Kalau ritel tidak berinovasi, mereka akan tergeser,” kata Iqbal saat dihubungi di Tangerang Selatan, Sabtu (24/5). Dikutip dari antaranews.com
Sebagai upaya mendorong konsumsi masyarakat, pemerintah turut mendukung transformasi sektor ritel melalui kampanye diskon di momen-momen tertentu. “Misalnya saat Natal dan Tahun Baru, Lebaran, atau jelang musim sekolah. Program ini mampu menggerakkan roda ekonomi dari sisi konsumsi,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Dzulfian Syafrian, menyebutkan bahwa adaptasi yang dilakukan ritel kecil seperti minimarket menjadi strategi bertahan di tengah melemahnya penjualan barang tahan lama, seperti kendaraan bermotor.
Menurut Dzulfian, banyak konsumen kini lebih memilih berbelanja di minimarket seperti Alfamart dan Indomaret yang menawarkan kenyamanan, harga bersaing, dan bahkan ruang interaksi sosial.
“Minimarket kini menyediakan tempat ngopi, duduk santai, dengan fasilitas yang nyaman dan harga terjangkau. Ini menarik konsumen dan memberi nilai tambah,” ujarnya.
Transformasi ini, lanjut Dzulfian, menjadi langkah strategis untuk menjaga pendapatan sektor ritel, terutama di tengah tren konsumsi yang melambat. Minimarket yang berfungsi ganda sebagai tempat berkumpul dinilai mampu menciptakan peluang baru, termasuk mengambil ceruk pasar dari bisnis kafe.