Jakarta Dessert Week 2025, Panggung Kreativitas Kuliner Indonesia

Jakarta – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menilai gelaran Jakarta Dessert Week 2025 menjadi bukti nyata kemajuan subsektor kuliner Tanah Air, khususnya dalam kreasi makanan penutup.
“Acara ini mencerminkan kreativitas sekaligus potensi kuliner Indonesia, terutama pada hidangan dessert. Jakarta Dessert Week bisa dinikmati semua kalangan dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan bagi pelaku kuliner,” ujar Irene dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (14/9). Dikutip dari antaranews.com
Tahun ini, festival kuliner manis tersebut telah memasuki edisi ketujuh. Irene menekankan, keberlanjutan acara tahunan ini dapat menopang subsektor kuliner sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif di Jakarta.
Menurutnya, festival tidak hanya memberi ruang bagi pengunjung untuk mencicipi aneka sajian dari merek ternama, tetapi juga membuka peluang bagi para koki untuk bereksplorasi menciptakan menu hidangan penutup baru.
“Jakarta Dessert Week tak sekadar mempopulerkan ragam dessert, tetapi juga merayakan kreativitas kuliner sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Pengunjung bisa mendapatkan pengalaman berbeda dari setiap sajian yang ditawarkan,” imbuhnya.
Kehadiran Irene di acara yang digelar Sabtu (13/9) lalu merupakan tindak lanjut dari audiensi Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya bersama Dewan Kuliner Indonesia. Pertemuan tersebut membahas strategi memperkuat daya saing subsektor kuliner agar dapat menembus pasar global.
Sebelumnya, Menteri Ekraf juga hadir dalam ajang Golden Swirl Awards yang menjadi bagian dari rangkaian Jakarta Dessert Week 2025.
Mengusung tema “A Tribute to Jakarta”, festival tahun ini menghadirkan inspirasi dari dinamika kota Jakarta dalam sajian pastry dan dessert, baik dari segi cita rasa maupun nilai budaya. Salah satu rangkaiannya adalah Dessert MARKT yang berlangsung di Tribeca Park pada 11–21 September 2025. Acara dibuka pukul 12.00–22.00 WIB pada hari kerja dan 10.00–22.00 WIB di akhir pekan.