Indonesia Bidik Jadi Produsen Halal Dunia, Kemenperin Siapkan Strategi Besar
Focus Keyphrase:
Meta Description:
Tags:
##BeritaEkonomi
Berita:
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Indonesia menjadi salah satu produsen halal terkemuka di dunia, memanfaatkan potensi besar industri ini yang tahun lalu mencatatkan nilai ekspor sebesar 64,11 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,08 kuadriliun (kurs Rp16.840).
“Penting bagi kita untuk bekerja sama mewujudkan cita-cita ini. Penguatan dan peningkatan ekosistem industri halal adalah kebutuhan strategis, bukan sekadar tujuan,” ujar Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat membuka acara Kick Off Halal Indo 2025 di Jakarta, Senin (28/4).
Faisol menyampaikan bahwa posisi ekonomi syariah Indonesia terus mengalami peningkatan di kancah global. Dalam laporan The State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024, Indonesia naik ke peringkat ketiga dunia, hanya di bawah Malaysia dan Arab Saudi.
Meski begitu, di sektor farmasi dan kosmetik halal, Indonesia masih membutuhkan dorongan lebih besar untuk mengejar ketertinggalan, bahkan dibandingkan negara-negara dengan mayoritas penduduk non-Muslim.
Tantangan lain yang dihadapi adalah kurang optimalnya branding produk halal Indonesia di pasar global. Faisol mencontohkan beberapa negara yang telah sukses membangun citra halal mereka: Thailand sebagai “dapur halal dunia,” Korea Selatan sebagai tujuan wisata halal utama, Brasil sebagai pemasok unggas halal terbesar, Australia sebagai penyedia utama daging sapi halal, dan China sebagai pemasok pakaian Muslim terkemuka.
“Negara-negara ini berhasil membangun strategi branding yang kuat untuk mengokohkan posisi mereka di industri halal global,” tambah Faisol.
Sebagai langkah nyata, Kemenperin akan menggelar Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo) 2025 pada 25–28 September 2025 di Tangerang, Banten. Ajang ini diharapkan menjadi motor penggerak branding industri halal Indonesia di pasar dunia.
Tahun lalu, penyelenggaraan Halal Indo berhasil menarik lebih dari 12.000 pengunjung, menghasilkan transaksi senilai Rp1,3 miliar dan komitmen bisnis mencapai Rp6 miliar.
