Indonesia–Afsel Dorong Penguatan Keuangan Syariah Global di Forum B20
JAKARTA — Indonesia terus mendorong penguatan ekosistem keuangan syariah di tingkat global, salah satunya melalui kolaborasi dengan Afrika Selatan yang saat ini memegang presidensi G20. Negara tersebut dinilai memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan industri keuangan syariah, termasuk sektor keuangan sosial.
Dalam rangkaian KTT G20, Afrika Selatan mengadakan sejumlah agenda yang menyoroti potensi keuangan syariah. Salah satunya adalah Islamic Finance Forum B20 yang digelar pada Rabu (19/11/2025). Forum tersebut membahas penguatan regulasi serta peluang kerja sama internasional dalam pengembangan keuangan syariah.
Dekan FEM IPB, Irfan Syauqi Beik, menjadi salah satu pembicara kunci. Ia menilai inisiatif Afrika Selatan adalah langkah strategis, terutama bagi negara dengan populasi Muslim minoritas namun memiliki kesadaran yang tumbuh pesat untuk membangun industri keuangan syariah.
“Afrika Selatan berpotensi menjadi hub keuangan syariah baru di benua Afrika,” ujar Irfan. Dikutip dari republika.co.id
Irfan menekankan pentingnya keuangan syariah untuk menjawab kebutuhan pendanaan pembangunan infrastruktur Afrika yang diperkirakan mencapai 130–170 miliar dolar AS per tahun guna mengejar target SDGs dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia mendorong negara-negara Afrika memperkuat kerangka regulasi dan mengembangkan instrumen seperti wakaf untuk menutup kesenjangan pendanaan.
Diskusi yang dipandu mantan Menteri Perdagangan dan Industri Afsel, Ebrahim Patel, dan dihadiri pejabat senior G20 serta pelaku industri global, menghasilkan kesepakatan bahwa pembahasan keuangan syariah perlu menjadi agenda tetap G20. Para peserta forum menilai industri ini tidak hanya memperkuat stabilitas sistem keuangan, tetapi juga memberi dampak nyata pada peningkatan sektor riil.
Keuangan syariah dinilai dapat berperan besar dalam pengembangan perumahan, transportasi, logistik, energi, hingga UMKM, yang menjadi fondasi ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
