Tutorial Usaha

Empat Fakta Menarik tentang Ikan Nila

USAHAMUSLIM.ID, MANADO – Ikan Nila termasuk jenis ikan yang mudah berkembang biak dan tahan terhadap penyakit. Ikan asal Afrika ini juga tidak terlalu rewel untuk masalah kualitas air, dan dapat dibudidayakan di berbagai tempat seperti sawah, kolam, saluran drainase, bekas galian, danau buatan, bendungan atau di tepian aliran sungai.

Pembudidaya ikan nila asal Sulawesi, Muhammad Taufik kepada usahamuslim.id mengatakan, ikan nila merupakan ikan yang bernilai ekonomis, karena rasa dan gizinya yang sangat tinggi dan juga sangat mudah untuk dibudidayakan.

Beberapa fakta menarik tentang nila yang tidak banyak diketahui orang, antara lain:

1. Sebagai Sumber Protein

Ikan yang sering dijuluki sebagai ayam air ini menjadi makanan pokok di banyak bagian dunia, karena dipercaya sebagai sumber protein, mikronutrien, dan asam lemak esensial yang sehat.

Ikan nila liar memiliki jumlah asam lemak omega-3 yang lebih tinggi daripada ikan nila yang dibudidayakan.

Ikan nila memiliki asam lemak omega-6 esensial dan kaya akan vitamin B12, B6 dan vitamin D.

Vitamin B12 sangat penting untuk fungsi syaraf.
Vitamin B6 sangat penting untuk membantu metabolisme lemak
Vitamin D penting untuk kekebalan tubuh.

Kandungan asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan nila lebih tinggi daripada daging lain termasuk ayam, kambing dan sapi.
Asam lemak omega-3 ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak.
Ikan nila dapat diolah dengan cara direbus, dikukus, digoreng atau dipanggang.

“Ikan ini mudah dibudidayakan dan kaya akan nutrisi.” kata Muhammad Taufik

2. Paling Banyak Dibudidayakan

Ikan nila merupakan ikan yang paling banyak dibudidayakan, urutan kedua setelah ikan mas. Selain di Indonesia, ikan ini banyak dibudidayakan secara luas di China, Mesir, Filipina, Thailand, dan Brasil.

“ Ikan nila ini juga mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga budidayanya dapat dilakukan pada air yang berubah-ubah di air tawar atau air payau. Sehingga memudahkan petani untuk memproduksi dalam sistem budidaya yang berbeda-beda.” ungkap Taufik.

3. Jejak Karbonnya rendah

Ikan nila memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada daging merah.
Untuk perkilogram Ikan nila menunjukkan kadar emisi nitrogen dan fosfor yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan daging ayam, dan sapi.

4. Kuat dan Mudah Beradaptasi

Ikan nila adalah ikan yang kuat dan tidak membutuhkan antibiotik untuk pertumbuhannya, dan termasuk ikan yang bernilai ekonomis tinggi, karena pertumbuhannya yang cepat serta daya tahan tubuh yang kuat.

“Jadi sangat mudah membudidayakan ikan nila ini, tidak membutuhkan penanganan yang rumit, tidak butuh macam-macam antibiotik, hanya pergantian airnya yang perlu diperhatikan, terutama bila budidayanya dimaksudkan untuk tujuan komersil, “imbuh Taufik. (UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button