BI Sulsel Dorong Investasi Hijau Lewat Anging Mammiri Business Fair 2025
MAKASSAR — Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Anging Mammiri Business Fair (AMBF) berkolaborasi dengan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025, Rabu (12/11/2025), di Sandeq Ballroom, Hotel Claro Makassar. Kegiatan bertema “Empowering Green Economic Investment: From Local Champions to Global Vision” ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat ekosistem perdagangan dan investasi berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia terus tumbuh positif di tengah perlambatan global. “Pada triwulan ketiga tahun 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 5,4 persen, didorong oleh ekspor yang meningkat dan konsumsi pemerintah yang mulai membaik,” ujarnya. Dikutip dari fobiz.id
Ia juga menyoroti tren positif di kawasan Asia Selatan yang justru menguat di tengah pelemahan global. “Pertumbuhan kawasan Asia Selatan naik dari 4,94 persen menjadi 5,21 persen, didorong oleh investasi 5,9 persen dan ekspor 5,92 persen,” tambahnya.
Menurut Rizki, momentum ini harus dijaga dengan memperkuat investasi dan ekspor daerah. “Sulawesi Selatan memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, kelautan, dan sumber daya manusia. Dengan meningkatkan kapasitas ekspor dan investasi, kita bisa memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus mempercepat pertumbuhan daerah,” paparnya.
Pada 2024, AMBF mencatat capaian ekspor mencapai 12,37 juta dolar AS atau sekitar Rp206,4 miliar—melonjak dari tahun sebelumnya yang hanya 5,9 juta dolar AS. Komitmen tersebut melibatkan 18 UMKM lokal dan 34 pembeli dari 17 negara.
Sementara di bidang investasi, SSIF berhasil mencatat potensi sebesar Rp7,8 triliun melalui Social Policy Investment Challenge (SSIC). Potensi ini berasal dari 11 proyek investasi hijau lokal serta 18 proyek unggulan dari 16 kabupaten/kota.
Tahun ini, AMBF dan SSIF fokus pada investasi hijau dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. “Tema tahun ini menegaskan dua hal: menjadikan Sulawesi Selatan sebagai pusat investasi kompetitif yang melahirkan juara lokal berdaya saing global, serta mendorong investasi ramah lingkungan sesuai agenda transisi energi nasional,” jelas Rizki.
Forum AMBF x SSIF 2025 menghadirkan 18 UMKM, 19 proyek investasi daerah unggulan, dan lebih dari 30 pembeli serta investor dari 23 negara. Agenda kegiatan meliputi pembukaan dan networking, promosi UMKM, one-on-one meeting, serta kunjungan lapangan ke kawasan industri di Makassar.
Rizki berharap forum ini menghasilkan kerja sama konkret antara pelaku usaha, pembeli, dan investor. “Kami ingin AMBF dan SSIF tahun ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tapi juga menciptakan kesepakatan bisnis nyata yang memperkuat kapasitas usaha dan memperluas akses pasar UMKM. Selain itu, kami berharap muncul minat investasi baru yang bisa segera direalisasikan,” katanya.
Acara yang berlangsung hingga Kamis (13/11/2025) ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Sulawesi Selatan untuk memperluas jejaring global serta memperkuat posisinya dalam peta ekonomi hijau nasional.