Belum Ada Hasil Penelitian Virus Flu Burung dapat Menular ke Manusia

USAHAMUSLIM.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, menghimbau warga di daerah ini untuk mewaspadai penyebaran flu burung.
Penyakit flu burung ini muncul setiap kali musim pancaroba atau perubahan musim.
Di saat pancaroba, daya tahan tubuh unggas mengalami penurunan sehingga rentan terserang penyakit, termasuk penyebaran virus flu burung.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa munculnya virus flu burung merupakan peristiwa alamiah. Virus adalah sebuah makhluk ciptaan Allah yang tidak memiliki kelengkapan di dalam tubuhnya, sehingga tidak mampu menghasilkan energi sendiri. Maka untuk bertahan hidup, sebuah virus harus mencari inang agar bisa mendapatkan energi dan bisa memperbanyak diri.
Virus yang menginfeksi ayam ini dapat mengakibatkan kematian pada ayam hingga 100 persen. Meski demikian, belum ada bukti penelitian bahwa virus ini dapat menular antar-manusia.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom mengingatkan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dengan beredarnya kabar kemunculan kembali virus flu burung.
“Penyebaran virus flu burung ini adalah peristiwa alami, dan sampai saat ini belum ada fakta yang mengatakan bahwa ini (virus flu burung) bisa menular ke sesama manusia,” ujar Guru Besar Biologi Molekuler Virus Unair itu.
Menurut Prof. Nidom, masyarakat tak perlu khawatir mengonsumsi produk unggas, baik daging atau telur. Meski merupakan virus yang berbahaya, virus flu burung dapat mati akibat pemanasan.
“Sebelum dijual, ayam itu ada proses pencabutan bulu. Saat pencabutan bulu ayam dilakukan pemanasan dengan air suhu 56 sampai 60 derajat Celcius, itu virus sudah mati,” ujarnya.
Prof. Nidom menyarankan masyarakat untuk membeli ayam dalam keadaan sudah dipotong. Karena membeli ayam hidup dan dipotong sendiri, itu banyak risiko.
“Lebih baik beli yang sudah dipotong atau di warung yang sudah matang,” kata Ketua Dewan Pembina Nidom Foundation tersebut.
Dirinya juga mengingatkan masyarakat jangan mendekati kerumunan ayam karena punya potensi membawa virus. Sementara itu, produk telur juga tak perlu dihindari. Telur tidak memiliki potensi menularkan virus.
“Selain kulit telur, di dalam telur itu ada selaput tipis berwarna putih yang menjadi penyaring semua mikroba dari luar,” ungkapnya.
Penggunaan masker dinilai sebagai cara paling efektif untuk menghindari terpapar virus flu burung, di samping itu selalu menjaga kesehatan. Jika tubuh manusia memiliki kekebalan yang baik, dapat mengurangi akibat buruk infeksi virus. Yang paling penting, masyarakat tak perlu panik dalam menghadapi hal ini.(UM)