Bappenas Dorong Pengembangan Tanaman Herbal Sebagai Pilar Kemandirian Kesehatan Nasional

Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan pentingnya pengembangan tanaman herbal secara menyeluruh sebagai bagian dari strategi nasional menuju Visi Indonesia Emas 2045. Tidak hanya untuk kebutuhan manusia, tanaman herbal juga dinilai memiliki potensi besar sebagai obat bagi hewan dan ternak.
“Tanaman herbal harus dikembangkan secara komprehensif, tidak hanya untuk manusia, tapi juga bagi hewan dan ternak,” ujarnya saat bertemu Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Hartono, di Jakarta, Senin (29/7), Dikutip dari antaranews.com
Sebagai bentuk konkret upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia, Kementerian PPN/Bappenas menggandeng UNS dalam pengembangan tanaman herbal tropis. Kerja sama ini diarahkan untuk mendukung riset, inovasi, hingga hilirisasi sebagai fondasi kemandirian kesehatan nasional.
Rachmat menegaskan bahwa pengembangan tanaman herbal tidak boleh hanya berhenti pada hilirisasi semata. Ia mendorong langkah yang lebih konkret, termasuk dalam penyusunan kebijakan dan penguatan kolaborasi dengan industri.
“Pendekatan kita harus berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, didukung kolaborasi yang kuat. Arah pengembangan harus jelas, bernilai tambah tinggi, dan relevan secara nasional maupun global,” ungkapnya.
Tropical Herbs Development Center (THDC) UNS saat ini telah mencatat berbagai capaian strategis, seperti kerja sama dengan industri farmasi, penerbitan lebih dari 120 publikasi internasional, serta menghasilkan 13 paten dan 7 produk herbal yang sudah masuk tahap hilirisasi.
Ke depan, Bappenas menargetkan THDC menjadi pusat unggulan internasional dalam pengembangan tanaman obat dan aromatik. Lembaga ini akan didukung oleh riset multidisiplin, laboratorium terakreditasi, dan rumah sakit pendidikan UNS yang fokus pada pengobatan herbal berbasis bukti ilmiah.
Rachmat optimistis, dengan dukungan ekosistem riset yang kuat, tanaman herbal bisa menjadi sektor strategis dalam pembangunan industri obat tradisional dan biofarmasi. “Jika momentum ini dimanfaatkan secara optimal dan aktor-aktornya solid, maka ini bisa menjadi terobosan besar dalam memperkuat ketahanan hayati dan sistem kesehatan nasional,” tegasnya.
Pemerintah, melalui Bappenas, berkomitmen mendorong integrasi antara riset, kebijakan publik, dan peran industri agar pengembangan tanaman herbal tropis mampu memberikan manfaat nyata, baik bagi ketahanan kesehatan dalam negeri maupun daya saing di pasar global.